Jumat, 15 Maret 2013

Peristiwa lantai 19


Kembali lagi Big Bang melakukan pertempuran untuk kelanjutan LKMA. Namun kali ini pertempurannya tidak hanya monoton di dalam sebuah ruangan dan menghadirkan tamu spesial, namun pertempuran itu terjadi di gedung tinggi di lantai 19. Apa yang terjadi dan dimana lantai 19 itu ?

rombongan menuju "menara 165"

rombongan telah memasuki gedung "menara 165" lantai 1
PAGI ?? PAGI !!!
SEHAT ?? Alhamdulillah !!

itulah slogan yang dipaparkan oleh perwakilan dari ESQ business school yang dikunjungi Big Bang untuk melanjutkan presentasi yang ke-3. Rabu, 13 maret 2013 semua peserta kelas XI, presentator dan sejumlah guru ikut serta dalam acara presentasi yang ke-3 ini. Tepat pukul 06:45 bis rombongan Big Bang meluncur menuju Jakarta kurang lebih selama 2 jam 75 menit dan bis rombongan sampai di gedung “Menara 165” tepat pukul 09:15.


Semua peserta pun sampai di sebuah ruangan rapih yang terletak di lantai 19. Dan ternyata mereka telah ditunggu oleh perwakilan dari ESQ business school, yaitu bapak Agung, bapak Gama, dan bapak Luqman. Ketiga bapak tersebut menyambut rombongan dengan baik, hangat dan ramah.

Pak Agung selaku pembawa acara dari ESQBS tersebut mengaku bahagia dengan kedatangan rombongan.

“saya merasa bahagia dengan kedatangan para ibu dan bapak guru serta adik–adik dari Insantama”

Lalu pak Agung pun mempersilahkan pak Andi selaku wakil kepala sekolah dari SMAIT Insantama untuk memberikan sambutan. Pak Andi pun memaparkan maksud kedatangan rombongan ke ESQ business school tersebut. Diantaranya adalah menyampaikan tentang LKMA go to Malaysia dan Singapura yang merupakan kegiatan lanjutan dari LDK “taklukan Cianjur” dan LKMM “problem solver di Cibitung Kulon”.

Pak Agung yang punya banyak pengalaman sebagai trainer di berbagai belahan dunia menyampaikan satu pesan pertama, yaitu kita diharuskan untuk selalu 3S (Senyum simetris esa, Salam semut dan Sahabat sejati).

Setelah berpanjang lebar mendengarkan sambutan, tibalah saatnya bertempur untuk mempresentasikan apa itu LKMA. Dimulai dari MC yang dibawakan oleh Ida dan Reka yang berduet menggunakan bahasa inggris yang begitu fasih dan lancar. Kedua duet ungu ini pun segera mempersilahkan presentator pertama untuk maju kedepan.
performance presentator 1

Presentasi pertama yang dibawakan oleh Ihsan dan Afif dengan menggunakan bahasa inggris yang santai, pelan, serta lugas. Duet batik merah ini menyampaikan tentang betapa negara Indonesia ini sudah menuju “Negara Gagal”. Sehingga sudah jelas negara Indonesia butuh kepemimpinan transformasional untuk merubah kegagalan itu.

Kepemimpinan transformasional pun telah selesai dikemukakan, dan timbul satu pertanyaan :

“mengapa harus ke Malaysia dan Singapura?”


Dan pertanyaan tersebut dijawab oleh presentator kedua yang dibawakan Hazzi dan Hanif. Duet batik merah ini juga menggunakan dua bahasa asing yang fasih dan lancar, yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Mereka memaparkan tentang kelebihan Malaysia dan Singapura yang sebagai tempat tujuan utama kegiatan LKMA. Tujuan, deskripsi, serta waktu pelaksaan kegiatan yang semuanya merupakan inti dari kegiatan LKMA juga tak lupa dipaparkan.

peserta sangat antusias mendengarkan presentator
Jika dilihat dari negara yang akan dikunjungi pasti akan timbul pertanyaan. Dimana semua dana didapatkan padahal akan mengunjungi dua negara?.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh presentator terakhir, yaitu Hasna dan Najway. Dengan berseragam batik merah mereka berdua menjelaskan dengan dua bahasa asing juga, yaitu bahasa inggris dan bahasa arab. Dalam presentasinya mereka mengemukakan tentang tempat mana saja yang akan dituju serta jenis–jenis tingkatan sponsor yang akan membantu terkumpulnya dana untuk kegiatan LKMA.

Tepuk tangan pun membahana di ruangan tersebut. Lalu pak Agung masuk kembali dihadapan semua peserta dan memberikan hujan motivasi yang menggugah. Salah satunya yang menarik adalah apapun yang kita pikirkan harus positive thinking agar bisa menjadi nyata seperti slogan LKMA “Malaysia Singapura, BISA !!”

Serta pesan menarik dari pak Hasannudin Thoyyib yang merupakan perwakilan dari pak Ary Ginanjar yaitu walaupun kita dalam kesulitan yang tinggi, namun jadikanlah itu sebagai tolak balik kita untuk menjadi sukses.
penyerahan cenderamata kepada pihak ESQBS
Dan peristiwa lantai 19 pun berakhir pada pukul 12:00 dengan bertukar cederamata serta makan bersama yang disediakan oleh pihak ESQBS. Dan semua peserta kembali ke bis untuk melanjutkan pertempuran.
[sisimilikiti]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar