the most great presentator ever ^^ |
“Your school has done
very well. And We’re feeling happy to meet you, Guys. This is what we can proud
of. Hope you will be the next leader in the future”
Mohd. Anuar Yusop –
Executive Director of Association of Muslim Professionals (AMP)
Raga sudah tak
tahan ingin bangkit dari lelapnya tidur. Waktu masih menunjukkan pukul empat
pagi waktu setempat. Namun para peserta LKMA satu per satu bangun dari tidurnya
dan bersiap untuk menghadapi hari pertama di Singapura. Bangun pagi memang
sudah menjadi kebiasaan para peserta LKMA. Namun pagi ini, dinginnya AC di
kamar kami juga menjadi faktor pendukung untuk cepat terbangun dari lelapnya
tidur.
Unik memang.
Sejak tadi malam hingga dua hari kedepan, kami akan beristirahat dan tidur di
rumah kami yang berada di Singapura. Ya, di Kedutaan Besar Republik Indonesia
di Singapura. Para delegasi LKMA 2013 begitu bersyukur dan mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak KBRI Singapura atas kesediaan membantu kami, calon
pemimpin masa depan. Sungguh tempat yang nyaman. Wow! Berada di dalam
gedung KBRI dari malam hingga pagi, kapan lagi?
Puji syukur
kembali, KBRI Singapura adalah satu-satunya KBRI yang mempunyai masjid
sendiri. Sehingga kami pun sangat mudah untuk pergi ke masjid guna melaksanakan
shalat tahajjud dan tilawah Al-Qur’an. Saat pergi ke masjid, kami melihat banyak
orang yang tak kami kenal juga berseliweran di sini. Tak terasa adzan
shubuh telah berkumandang. Pukul 05.50 shalat shubuh dimulai dengan imam
Ust.Muhibbuddin.
tausiyah untuk ibu-ibu TKW oleh ustad Muhibuddin |
the first breakfast at singapore and it's so expensive |
Dengan
cepatnya, coach kami, Bp.Karebet Widjajakusuma, membaca situasi yang ada.
Beliau segera memulai evaluasi. Beliau terus mengingatkan bahwa kami harus
terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Hal serupa disampaikan Ust.Muhib
yang memberikan nilai double kill, 100 untuk nafsiyah dan 100 untuk
aqliyah.Pak Andi memberi selamat kepada kami semua dengan melakukan standing
applause. Sedangkan Bu Hestri dan Pak Agung lebih memberikan saran agar
semakin mendekati akhir LKMA, maka kualitas kami juga harus terus mengingkat.
Terutama dalam teknik presentasi, harus tetap maksimal dalam kondisi apapun. 99
merupakan nilai yang kompak dari Beliau berdua. Chief of Delegation kami,
Dr.Rimun Wibowo kali ini mengingatkan tentang keaktifan bertanya dan berdiskusi
yang harus terus kami jaga dan tingkatkan. Dan beliau masih tetap memberikan
predikat “W-O-W” pada para peserta LKMA 2013. Atas prestasi yang kami dapat,
Pak Karebet memberikan nilai 400. Meski masih cukup jauh dari target nilai 500,
tapi beliau memberi apresiasi dalam bentuk lain, yakni biaya sarapan pagi ini
akan ditanggung oleh panitia. Alhamdulillah..
alhamdulillah sampai juga di 'gerbang' NTU |
Ketika
memasuki kawasan NUS, para rombongan sedikit terpukau dengan konsep arsitektur
dan tata letak gedung di sana. NUS memiliki konsep arsitektur eco-modern. Yaitu
memadukan antara teknik arsitektur dan design modern, dan dipercantik dengan
sedikit warna hijau pada catnya. Dan di sepanjang jalan yang kami lalui di
kawasan NUS, tidak ada tanah gersang, semua ditanami oleh rumput dan tanaman
hijau. Membuat konsep eco-green semakin kental. Semua tataletak di wilayah ini
juga disusun rapih. Satpam pun dengan disiplin menggunakan mobil untuk
mengontrol keadaan dan ketertiban kampus. Di tengah suasana gembira, kami
justru merasa kaget ketika melihat bangunan NUS Bussiness School. Karena
bangunan ini adalah bangunan yang didonasi oleh orang Indonesia, Bp Mohtar
Riyadi.
Pukul 16.00
kami ditunggu oleh pihak AMP. Namun sekarang waktu masih menunjukkan pukul
12.00. Para pembina memutuskan menambah daftar destinasi studi hari ini dengan
daerah yang bernama Mustafa di Serangoon Road. Daerah Mustafa ini adalah
daerah di Singapura yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang India di
Singapura. Kami melakukan studi komparasi mengenai perbandingan berbagai macam
harga di kawasan Mustafa ini. Dan para peserta LKMA 2013 mendapat (setidaknya)
dua poin. Pertama, harga makanan, minuman, dan pakaian di kawasan Mustafa jauh
lebih mahal dibanding harga barang yang serupa di Indonesia. Kedua, harga
barang-barang elektronik relatif sama saja antara di kawasan Mustafa dengan
harga di Indonesia untuk barang yang sama. Bahkan, harga kendaraan di sini jauh
lebih murah dibanding di Indonesia, wow! Namun harga murah ini diimbangi
oleh pajak yang tinggi pula. Sehingga harga menjadi relatif sama. Para peserta
tak juga lupa menyempatkan diri membeli hadiah untuk orangtua yang sedang
merindukan dan mendoakan kami semua. Meski mencapai 10 dollar Singapura, tak
Apa. Ini demi orangtua yang kami sayangi.
Masih kaget
dengan perbandingan harga, kami segera menuju kedai terdekat untuk makan siang.
Dengan menu nasi + ayam + sambal + lalap, kami harus merogok kocek sebesar 4
dollar Singapura. Sekitar 37 ribu jika dirupiahkan. Perut kenyang, badan harus
segera digerakkan. Kami berjalan di sepanjang Serangoon Road untuk
melaksanakan shalat jama’ qashar di Masjid Angullia Mosque. Pukul 14.30
waktu setempat, kami telah siap untuk kembali melesat menuju tujuan berikutnya,
AMP (Association of Muslim Professionals).
Sepanjang
perjalanan kami masih belum bisa tidur karena sibuk melihat keelokan bangunan
dan lingkungan di Singapura. Subhanallah. Sesampainya di depan gedung
AMP pun, kami masih sibuk melihat-lihat keindahan bangunan sekitar. Ternyata
tak hanya design eksterior dan arsitektur yang bagus, design auditorium lantai
4 gedung AMP menunjukkan bahwa Singapura juga peduli terhadap keelokan design
interior bangunan.
Ternyata kami
sampai lebih cepat dari yang dijadwalkan. Akhirnya Pak Rimun berinisiatif untuk
melakukan gladibersih presentasi. Beliau memberikan evaluasi yang begitu
berharga bagi para presentator dan peserta LKMA lainnya. Sekarang waktu telah
menunjukkan pukul 16.00. dan secara professional, acara segera dimulai.
Forum dibuka
oleh pihak AMP dan diikuti oleh presentasi singkat seputar AMP yang dijelaskan
oleh Sister Amalina. Beliau menjelaskan tentang gambaran umum AMP. AMP merupakan
komunitas professional muslim Singapore yang dinamis. Asosiasi yang sudah
dibentuk selama 20 tahun ini ternyata berawal dari semangat para pemuda di
Malaysia pada waktu itu. Para pemuda yang begitu semangat membantu pemerintah
dalam menyelesaikan masalah orang islam, berinisiatif untuk membuat sebuah
organisasi. Dan dengan semangat “be different and do different” yang
mereka pegang teguh, akhirnya AMP mendapat apresiasi positif berupa donasi dari
pemerintah.
AMP mempunyai visi “A model organization in
community leadership”. Dan memiliki misi “To be a thought leader,
problem solver and mobiliser for the advancement of the community.” Asosiasi
ini fokus menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tiga hal : Low-income
families, minor couples, dan at-risk youths.Program – program yang
dimiliki AMP juga sangat berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya
AMP secara pesat. Menambah jumlah staff dari 1 hingga 2000 staff. Mampu menambah
gedung operasional hingga memiliki 10 cabang. Seperti mottonya “Professional
for the Community,” AMP begitu serius dalam menjalani seluruh program
kerjanya. Hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya asosiasi-asosiasi cabang dari
AMP. Terdapat empat asosiasi cabang dari AMP yang mempunyai tugas lebih
spesifik disbanding AMP. Keempat asosiasi tersebut adalah : Young AMP (YAMP),
RIMA, MERCU dan MEX. Keseriusan dan konsistensi itulah yang menjadi salah satu
pelajaran bagi peserta LKMA 2013 hari ini.
special gift ^^ |
Applause yang hangat dan meriah menjadi babak pergantian presentasi. Kali ini kamilah yang akan memaparkan materi transformational leadership kepada pihak AMP. Fadhil dan Almas begitu unpredictable saat membawakan acara. Duet mereka begitu memukau dengan pantun-pantun yang menghibur. Dan inilah kali pertama dalam LKMA 2013 presentasi dilakukan tiga orang sekaligus. Seka, Fiki dan Hasna, berhasil membuat audiens member applause yang meriah atas performance yang sangat wow dari mereka bertiga. Tak kalah hebatnya, duet Abduh dan Afif berhasil menutup presentasi LKMA 2013 dengan cool, calm and confidence.
Forum diskusi
setelah presentasi dipimpin langsung oleh Executive Director AMP, Mr.Mohd Anuar
Yusop. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Ahmad Nazhif, menanyakan tentang
apakah penyebab utama dari ketiga masalah besar yang ditangani oleh AMP. Dengan
wibawa dan kepribadian yang low-profile, Mr.Anuar mengatakan bahwa
penyebab utama ketiga masalah tersebut adalah rendahnya pendapatan yang
didapat. Tak perlu menunggu lama, pertanyaan kedua pun keluar dari mulut
Maulana Ihsan yang menanyakan pandangan Mr.Anuar Yusop tentang ekonomi syariah.
Dengan gesture tubuh yang meyakinkan, beliau menjawab bahwa beliau tidak pernah
bermasalah dengan para tokoh ekonomi syariah. Dan ekonomi syariah adalah isu
(ide) yang bagus dalam era modern sekarang ini, dan merupakan salah satu solusi
alternative atas permasalahan ekonomi. Abdurrahman Tarami begitu bersemangat
untuk bertanya. Dan akhirnya pertanyaan terakhir disampaikan olehnya.
Abdurrahman bertanya tentang hubungan AMP dengan pemerintah. “Semua asosiasi di
Singapura, pasti harus menjalin hubungan dengan pemerintah.” jawabnya Mr.Anuar
Yusop.
jamuan petang di AMP |
Para pembina
LKMA 2013 memberikan tantangan tambahan kepada para peserta karena merasa
kemampuan berpikir kami meningkat. Bis menjemput kami tepat waktu, pukul 18.10
waktu setempat. Anggota delegasi dibawa menuju destinasi selanjutnya. Masjid
Sultan. Sepanjang perjalanan, kami melakukan komparasi kembali mengenai keadaan
malam hari di Singapura, di Malaysia dan di Indonesia. Kami tak henti mengucap
bacaan tasbih dan tahmid, karena telah diberi kesempatan melihat keelokan
negara kota terkecil ini. Begitu banyak bangunan yang didesain dengan lux dan
modern. Terlihat taman bunga yang arsiktektur bangunannya menyerupai bentuk
siput. Belum hilang dari pandangan, sudah terlihat lagi bangunan elite berikutnya,
yakni Marina Bay. Marinba Bay berbentuk tiga buah gedung yang disatukan di
bagian atapnya dengan kompleks elite berbentuk kapal pesiar. Terdapat kurang
lebih 500 kamar di dalam kompleks tersebut. Singapura dengan bagusnya mengemas
semua keindahan bangunannya dengan membuat sebuah kincir besar yang diberi nama
“Singapore Flyer.” Dari kincir yang memiliki diameter 160 meter ini kita dapat
melihat seluruh keindahan dari bangunan-bangunan modern di Singapura . Durasi
30 menit sudah cukup untuk melihat keindahan Singapura dengan satu kali putaran
kincir. Wow!
Hujan rintik
menyambut kami di depan Masjid Sultan. Masjid ini merupakan masjid pertama di
Singapura. Kami mendapat beberapa informasi mengenai sejarah masjid ini dari
orang-orang sekitar. Masjid ini merupakan hasil dari gotong royong antara
masyarakat kelas atas hingga kelas bawah. Dan uniknya, di kubah Masjid Sultan
ini terdapat ornamen-ornamen sederhana yang tak disangka. Kumpulan tutup bekas
botol kecap ditempel di pinggiran kubah masjid tersebut. Di pelataran belakang
masjid, terdapat rekaman adzan pertama yang dikumandangkan di Masjid Sultan. Karena
waktu kami yang terbatas, kami berangkat menuju tujuan studi selanjutnya
selepas shalat jama’ qashar di masjid tersebut. Jam dinding di bis menunjukkan
pukul 18.05.
Destinasi
studi terakhir kami hari ini adalah kawasan patung merlion. Para peserta LKMA
terlihat begitu surprise saat diberitahu bahwa kami akan studi ke kawasan
merlion. Para pembina ikhwan semakin membuat suasana bis semakin ramai dengan
aksi-aksi yang “super”. Sesampainya di kawasan patung merlion, kami langsung
mengambil gambar. Waktu kami tak banyak. Dan dengan waktu yang singkat, kami
melakukan interview dengan beberapa orang lokal tentang patung merlion dan
beberapa gedung lain. Lampu sorot hijau dari Marina Bay menghiasi area kami
melakukan interview. Subhanallah, suasana yang begitu indah.
Pukul 21.35
waktu setempat. Saatnya untuk rehat.
Subhanallah. Perjalanan kami hari ini begitu berharga dan memorable.
Begitu banyak keindahan alam yang kami saksikan hari ini. Mungkin rasa terpukau
kami begitu berlebihan, sehingga semua nampak sempurna hari ini. Rasa terpukau
yang berlebihan mungkin menutupi mata kami untuk melihat begitu banyak
permasalahan di Singapura. Semoga besok kami bisa menemukan apa yang kami cari
dalam diskusi bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
LOOK CLOSER.
CAUSE EVERYTHING LOOKS PERFECT FROM FAR AWAY.
CAUSE EVERYTHING LOOKS PERFECT FROM FAR AWAY.
[NF]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar