“WOW! Setelah melihat presentasi kalian di
depan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura kemarin, bapak tidak
ragu-ragu untuk memberikan nilai sempurna. 100!!!” itulah salah satu komentar
Dr. Rimun Wibowo, selaku “Chief of Delegation (COD)” LKMA 2013. Beliau
yang terkenal sulit memberikan nilai tinggi, tidak segan-segan untuk memberikan
nilai sempurna, bahkan tanpa kritikan sedikit pun! Luar biasa!!
Rabu (20/11) kemarin, adalah hari terakhir tim
LKMA 2013 merasakan atmosfer kehebatan Singapura. Pukul 03.00 WS, kami segera
bergegas untuk bangun, mandi, dan mempersiapkan koper masing-masing. Meskipun
rasa kantuk dan lelah masih terasa, hal itu tidak menyurutkan semangat kami
dalam melaksanakan ibadah. Rentetan tahajjud, dzikir, dan lantunan indah bacaan
Al-Qur’an pun turut memperindah 1/3 malam terakhir, hingga tiba waktu shubuh.
Diimami oleh pembina tercinta, ustadz
Muhibuddin, tim LKMA 2013 melaksanakan shalat shubuh terakhir di Masjid
Istiqamah, KBRI Singapura. Usai shalat shubuh, beliau memberikan wejangan
terakhir berupa permintaan maaf, ucapan terima kasih, dan motivasi kepada pihak
KBRI Singapura. Hal serupa juga diungkapkan oleh pembina kita, bapak Karebet
Widjajakusuma. Acara kemudian ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muhibuddin, untuk kebaikan dan kelancaran masalah para TKW yang tinggal
di KBRI. Rasa haru dan lega pun muncul setelah
kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masalah mereka. Setelah
mohon pamit dan bersalam-salaman dengan staf KBRI, tim LKMA segera bergerak
menuju kantin untuk mengadakan briefing pagi.
Sambil menunggu bis yang akan menjemput tim
LKMA 2013 menuju Changi International Airport, briefing pagi pun dimulai
dengan kondisi hujan rintik-rintik yang menaungi Singapura. Brefing pun
diisi dengan sebuah pertanyaan sederhana yang digagas oleh para pembina sebelum
tim LKMA 2013 melaksanakan audiensi di hadapan duta besar KBRI. Hanya satu
pertanyaan. Apa yang dimaksud dengan “Transformasional Leadership”?
Akhirnya, pertanyaan itu terjawab sudah.
Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar, semua jawaban yang kami lontarkan
kemarin mengenai Transformasional
Leadership, semuanya benar! Sebelumnya, kami diberikan kesempatan untuk
berfikir dan bekerjasama dalam memecahkan persoalan itu. Hal ini untuk membuktikan
sejauh mana pemahaman kami mengenai Transformasional Leadership, dan
sejauh mana team building kami sudah terbentuk. Karena semua tim LKMA
2013 sudah bekerja sama dalam mencari jawaban itu, maka uang sejumlah 100
dollar Singapura diserahkan kepada tim LKMA sebagai hadiah. Luar biasa!!
Tak terasa, bis yang dinanti-nanti pun tiba.
Pukul 06.40 WS, bis segera bergerak menuju Changi International Airport. Dengan
dipandu oleh bapak Alamsyah, selaku staf bagian sosial budaya KBRI Singapura, kami
menjelajahi negara kota terkecil di Asia Tenggara itu melalui mata kami sendiri.
Mulai dari kemewahan sirkuit F1 yang selalu diperbaharui setiap 3 bulan sekali,
sistematisnya pembangunan vertikal di Singapura untuk mensiasati jumlah
penduduk. Subhanallah. Sebagai pemimpin masa depan, kami pun belajar
bahwa perencanaan secara matang yang diwujudkan melalui realisasi program
secara sistematik dan cepat, mampu mengubah Singapura yang dahulu diremehkan
sebagai negara kecil, menjadi sebuah raksasa Asia yang bahkan mampu bersanding
dengan Jepang.
Mulut kami pun kembali ternganga ketika pukul
07.15 WS, kontingen tiba di terminal 3 bandara Changi, yang terkenal sebagai
bandara paling sibuk dan rapih di dunia. Hal itu sudah terlihat bahkan sejak
sebelum kami memasuki kawasan bandara tersebut. Segala kemewahan dan
keteraturan bandara Changi membuat kami terpukau, bahkan bisa langsung
membandingkan dengan kondisi bandara Soekarno Hatta. Hal ini tidak akan bisa
terjadi jika kami tidak mengunjungi langsung bandara Changi. Subhanallah…
Duo manstap COD berpengalaman hari ini, Ahmad
Nazhif Rahmatu Rabbi dengan bp Karebet Widjajakusuma, semakin menambah atmosfer
kedisiplinan kami. Sejak awal hingga akhir, paspor dan tiket adalah 2 hal
mutlak yang diperhatikan keberadaannya. Dengan selesainya pengurusan
administrasi tiket, koper, dan paspor yang ketat, melalui arahan bapak
Alamsyah, tanpa membuang-buang waktu lagi kami langsung menuju tempat makan
setempat untuk mengisi kekosongan perut kami yang memang sengaja belum diisi.
Dan, WOW! Ternyata, kejutan untuk kami belum selesai. Di tempat yang kami sambangi,
ternyata wakil Dubes Indonesia untuk
Singapura, Bp. Ridwan, juga menemani santap
pagi kami. Sungguh kejutan luar biasa yang tidak kami duga sebelumnya.
Dengan kembalinya energi kami yang sempat
hilang, kami langsung memutar haluan menuju “burung raksasa bermesin” yang akan
memulangkan tim LKMA 2013 menuju tanah air tercinta, Indonesia. Setelah
memasuki pesawat, kami segera meletakkan barang-barang di bagasi, kemudian
menempati “kursi panas” pesawat Lion Air. Bagi kami yang sebelumnya belum
pernah menikmati perjalanan dengan pesawat, ini adalah kali kedua kami, setelah
Kuala Lumpur kami taklukkan dengan maskapai yang sama. Rombongan LKMA pun tidak
sabar untuk segera terbang, dan kembali menatap Indonesia tercinta. Indonesia, we
are coming!!!
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Wuuusssshhh!!!
Pukul 09.55 WS, pesawat kami terbang meninggalkan Changi menuju Soekarno Hatta.
Degup jantung pun meningkat, diikuti dengan meningkatnya kecepatan pesawat dan
ketinggian terbang. Benar-benar sebuah pengalaman yang luar biasa!! Kami yang
kelelahan dengan perjalanan LKMA selama 11 hari, langsung membawa fikiran kami
terbang menuju kerajaan mimpi yang indah. Yah, bagaimana pun juga, pemandangan
awan putih tidak bisa diharapkan untuk menghibur mata kami yang juga kelelahan.
Alhamdulillah. Tidak terasa, pukul 10.55 WIB, akhirnya kami tiba di Bandara Soekarno
Hatta dengan selamat dan utuh!
Senyuman-senyuman lebar tanda kebahagiaan pun ditampakkan oleh peserta LKMA
2013 yang telah merindukan Indonesia. Akhirnya, setelah 11 hari, kami berhasil
menatap kembali Indonesia, dan menaklukkan Malaysia-Singapura! Allahuakbar!!
Pemeriksaan tiket, koper, dan paspor yang
cepat, melegakan kondisi fisik kami yang masih diiputi rasa lelah. Tepat pukul
13.00 WIB, bis yang kami tunggu-tunggu datang. Setelah meletakkan koper dan
memastikan semuanya sudah lengkap, bis segera meluncur menuju Bogor, kota hujan
tercinta. Di atas bis, sekejap setelah itu, pembina pun segera menggelar forum
evaluasi dan komentar, seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Dr. Rimun, bp
Agung, ustadz Muhib, bp Andi, bp Karebet, dan Bu Hestri, satu per satu
bergantian mengemukakan komentarnya. Dan, Alhamdulillah, untuk pertama
kalinya, lontaran pujian untuk segenap tim LKMA memenuhi forum siang itu. Bahkan,
beberapa pembina hampir meneteskan air mata dan terharu terhadap perkembangan
seluruh anggota tim LKMA 2013. Sempurna. Happy ending, full barokah.
Inilah yang kami sebut dengan “WOW”!!!
Dengan selesainya forum itu, tubuh kami yang
tidak tahan menghadapi serangan lelah dan kantuk, langsung terlelap di kursi
masing-masing. Perjalanan macet Jakarta, membuat perjalanan menjadi lebih lama.
Ketika sadar dari mimpi-mimpi indah kami, kami sudah dinanti oleh tegaknya
bangunan mall Cibubur Square. Di sana, kami diberikan waktu 45 menit untuk
shalat dzuhur, ashar, dan makan siang.
Pukul 16.00 WIB, bis kembali meluncur menuju
Bogor. Berbeda dengan Jakarta, perjalanan kali ini lancar tanpa halangan. Ternyata,
adik-adik kami telah menyiapkan penyambutan mengharukan. Tepat di atas jembatan Pakuan,
dipampang sebuah spanduk berukuran 8 x 2 meter bertuliskan “Selamat datang
delegasi SMAIT Insantama Bogor dari Malaysia dan Singapura”. Riuh tepuk tangan
dan takbir pun bergema dalam bis. Terima kasih, adik-adik kelas kami!
Sesampainya di Bogor, kami segera menuju Rumah
sakit Salak, tempat dirawatnya istri bp Karebet, ibu Dewi. Beberapa perwakilan
kami pun ikut menjenguk beliau. Kunjungan di Rumah sakit pun membawa oleh-oleh
berupa Rahma dan Hasna, 2 buah hati bapak Karebet yang di saat yang sama juga
sedang menjenguk ibunda mereka. Suasana kebahagiaan pun semakin nampak dengan
munculnya 2 penumpang baru.
Suasana kebahagiaan kembali bertambah ketika
komentar positif mengenai tulisan kesan pesan peserta LKMA 2013 dibacakan.
Alhamdulillah, kesan pesan kami pun berhasil melampaui ekspektasi. Allahuakbar!!
Semakin lama bis melaju, semakin dekat pula
kami dengan kampus SIT Insantama. Sesampainya di daerah Gunung Batu, kami
segera merapat ke Masjid Nurul Amal. Alhamdulillah, pukul 17.10 WIB, kami telah
sampai di Bogor dengan selamat. Segera setelah itu, kami kembali berwudhu,
shalat tahiyyatul masjid, dan melakukan sujud syukur, sebagai
bentuk ungkapan syukur kami kepada Allah, atas segala kelancaran dan nikmat
yang telah diberikan-Nya. Setelah beristirahat sejenak, tubuh kami kembali
disegarkan dengan melakukan shalat maghrib-isya berjama’ah.
Fiuuhhhh. Kondisi lelah kami semakin mendekati puncaknya. Bulir-bulir keringat
yang berhasil disegarkan dengan air wudhu, perlahan-lahan mulai muncul kembali.
Degup jantung yang semula berdetak normal, kini telah menaikkan kecepatannya. Akhirnya,
saat yang ditunggu-tunggu semua rombongan tiba. Kehormatan bendera kontingen
LKMA 2013, kini telah berpindah tangan dari Ahmad Nazhif kepada COD LKMA 2013,
Dr. Rimun Wibowo. Pukul 18.35 WIB, akhirnya kami melangkahkan kaki kami menuju
kampus SIT Insantama. Bismillah…
500 meter, 300 meter, 100 meter, 50 meter.
Insantama semakin dekat. Kumandang takbir mulai dikumandangkan oleh seluruh
rombongan, menggema hingga kampus SIT Insantama. Inilah saat-saat nostalgia
kami menjelang penyambutan LDK 2011, dengan cara yang sama, dengan suasana yang
hampir sama. Ya, saat ini, kondisi kami jauuuuh berbeda. Dahulu, kami hanyalah
anak ingusan yang baru belajar apa itu kepemimpinan. Saat ini, kami kembali
melangkah, dengan jiwa “pemimpin-pemimpin masa depan” yang siap menaklukkan
dunia, yang siap memimpin bagaikan Muhammad Al-Fatih menaklukkan
Konstantinopel, yang siap dipimpin bagaikan Zaganosh Pasha yang menjadi bagian
dari pasukan terbaik. Allahuakbar!!
“Allahuakbar!! Allahuakbar!! Allahuakbar!!” takbir bersahut-sahutan menyambut kedatangan
kami di kampus SIT Insantama. Riuh rendah suara adik-adik kelas kami, semburan
api unggun, dan dentuman shalawat yang dipersembahkan warga Insantama semakin
mengharu-birukan kedatangan kami. Kebahagiaan pun semakin terpancar kala kami
disematkan jaket OSIS, sebagai jaket resmi LKMA 2013. Kami pun digiring menuju
aula lantai 2, untuk menghadapi penyambutan yang sebenarnya. Ya, di sana sudah
berkumpul adik-adik kelas SD, SMP, SMA, beserta sebagian besar yayasan dan
orang tua kami yang rela datang hanya untuk menyambut kami. Benar-benar kejutan
yang “WOW”!!
Kami pun duduk di kursi yang disediakan khusus.
Satu per satu, rentetan acara penyambutan pun dilewati. Kata sambutan dari
Sayid selaku perwakilan peserta LKMA 2013, Dr. Rimun Wibowo selaku COD LKMA 2013,
dilanjutkan oleh duo manstap ustadz Adhi Maretnas dan ustadz Rahmat Kurnia
sebagai yayasan. Kejutan sebenarnya, akhirnya ditunjukkan oleh adik-adik kelas
kami, mempersembahkan video dan penampilan puisi kakak-kakak angkatan 1
“Sagacious”, yang jauh-jauh datang dari
kampusnya masing-masing demi menyambut dan memberikan semangat kepada kami
dalam menggapai universitas impian. Sungguh, membuat semua yang hadir dalam
forum itu “merinding” menghadapi suasana haru. Luar biasa!
Acara pun ditutup dengan simbolisasi
penyambutan kelas 12 yang telah kembali ke asrama, yang dipimpin oleh ustadz
Choirul Anas selaku wakil mudir, kepada ketua LKMA 2013. Gemuruh tepuk tangan
pun memenuhi suasana simbolisasi. Akhirnya, simbolisasi ditutup dengan
digendongnya ketua LKMA 2013 oleh COD LKMA 2013 kembali ke kursinya. Gelak tawa
pun pecah, kebahagiaan pun semakin terpancar, menutupi suasana haru penyambutan.
Selesai acara, tim LKMA 2013 bersalam-salaman
dengan warga asrama, yang dilanjutkan dengan foto bersama dan makan malam. Usai
makan, kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan membagikan
oleh-oleh. Cerita-cerita indah mengenai LKMA 2013 pun menjadi penghias suasana
malam yang lelah itu. Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar!!!
LKMA 2013, Malaysia-Singapura, Berhasil!
LKMA 2013, Malaysia-Singapura, Puuuulang!
LKMA 2013, Malaysia-Singapura, WOW!
[Al_Fatih1453]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar