Minggu, 23 Juni 2013

Cireng, Susu Berkah, 50 Juta

Tanggal 22 Juni adalah hari yang paling ditunggu oleh wisudawan dan wisudawati  Insantama mulai dari SD,SMP, dan SMA. SMA untuk pertama kalinya meluluskan siswa angkatan pertamanya, yang merupakan angkatan pelopor. Kegiatan Insantama Special Moment diadakan setiap tahun di GWW (Graha Widya Wisuda), dengan tema kali ini “Ketika Kerja Keras Membuahkan Hasil”.

Sejak waktu subuh, wisudawan telah bersiap memakai baju wisuda, yang ikhwan berpeci khas, dan yang akhwat dengan balutan kerudung yang khas pula. Tetapi berbeda dengan anak-anak  panitia danus LKMA 2013, mereka bersiap untuk unjuk kebolehannya  yaitu berdagang, inilah salah satu kegiatan kami untuk mencari dana. Awalnya agak kecewa melihat stand yang cukup mungil, sementara banyak produk yang akan kami jual, mulai dari baju desaign sendiri sampai susu berkah (susu coklat bercampur dengan jelly). Akhirnya setelah melobi, kami mendapatkan stand yang lebih baik dari sebelumnya.  Meskipun tempatnya kurang strategis, tapi kita percaya kalau rezeki tidak akan kemana.

Langsung saja, kami melakukan persiapan. Satu demi satu bungkus jelly dimasukkan ke dalam panci untuk membuat susu berkah.  Tak lupa cireng dengan aneka rasa dimasukan ke dalam minyak panas.

“Susu berkah, susu berkah” itulah secuil promosi yang terlontar, “Cirengnya dua ribu”. Jualan kami habis diserbu pembeli, mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu membeli produk kami yang harganya terjangkau.

Pembeli adalah raja, itulah prinsip kami, jadi apapun yang terjadi mereka adalah pembeli yang harus dilayani dengan baik. Ada pembeli yang tidak sabar menunggu cireng matang, tapi ada juga yang sabar menunggu “susu berkah”. Tiba-tiba “Beli cirengnya 10 ya” kami terkaget, persediaan cireng kami tinggal 2 bungkus cireng mentah.
Cireng pun Alhamdulillah habis terjual, tinggal susu berkah dan beberapa roti. Seorang pembeli  susu berkah mengatakan “semoga jualannya berkah ya”.  Kami pun mengaminkan. Detik-detik terakhir jualan, kami putuskan untuk berkeliling mengitari GWW, dengan harapan ada orang yang mau membeli produk kami. Promosi kami sangat sederhana “Bu, rotinya dua ribu.”

Memang sudah menjadi rezeki dari Allah, kami berhasil menjual habis 200 buah cireng, 50 buah roti dan yang paling laris sampai pembeli kami rela untuk menunggu hanya untuk mencicipi susu berkah. Memang nama adalah do’a, “susu berkah” produk yang kami jual Alhamdulillah habis, dan kami mendapatkan berkahnya.

Acara usai, perjuangan kami di GWW pun usai. Kami pulang dengan senyum mengembang, bayangkan jualan kami habis terjual. Walaupun keuntungan yang kami dapatkan tidak banyak, tapi kami telah mempromosikan LKMA 2013 melalui poster yang kami buat, dan promosi lisan yang sangat sederhana.

Sesuai dengan tema yang diambil Insantama Special Moment yaitu “Ketika Kerja Keras Membuahkan Hasil”, itulah kerja keras kami di GWW. Meskipun hasilnya tidak seperti apa yang kami harapkan, tetapi apapun hasil yang kami dapatkan di GWW itu merupakan kebahagian tersendiri. Terima kasih kepada para pembeli yang telah membeli produk kami, dengan membeli produk kami berarti telah berpartisipasi dalam kegiatan LKMA 2013 goes to Malaysia Singapore.[Arza Ar-Rasyid]

Selasa, 11 Juni 2013

Hari 5 Survey : Level Kami Level Mahasiswa

Alhamdulillah, hari ini survey difokuskan di 3 tempat, yaitu KBRI Singapura, National University of Singapore dan Majelis Ugama Islam Singapura (MUI-nya Singapura.)

Di KBRI, tim bertemu dengan Ibu Riri atau lengkapnya  Prairie Maharwati, Sekretaris III Kedubes RI di Singapura. Beliau di bidang Penerangan dan Sosial Budaya. KBRI Singapura siap menerima delegasi.  Ketika ditanyakan tentang peluang fasilitasi tempat tinggal bagi delegasi selama di Singapura, jawabannya adalah mohon maaf tidak bisa...alhamdulillah, ini tantangan baru buat anak-anak. Dengan mendengarnya, semoga makin meningkatkan adrenalin perjuangan anak-anak.   Memang, tampaknya terjadi perbedaan pendekatan dengan dulu ketika Bp masih berseragam senat mahasiswa IPB tahun terakhir melakukan studi komparasi ke negeri ini tahun 1994/1995. Di tahun itu, tinggal menyampaikan proposal kegiatan, maka langkah selanjutnya diurus pihak KBRI dari mulai menghubungi universitas yang hendak dikunjungi hingga penginapannya. Tak apa, meski masih SMA, tapi tantangan sudah melebihi level Mahasiswa. Moga anak-anak makin termotivasi untuk berjuang.

Dari KBRI, tim meluncur ke NUS. karena tak tahu kepada siapa harus bertanya, akhirnya tim nekat masuk ke gedung Student Services. Bertemulah dengan Mrs Tan yang hanya bisa berbahasa Inggris dialek China. Bismillah, tim pun berdialog dalam bahasa yang sama tapi dengan citarasa Jawa. Terjadi dialog yang sangat intens dan Mrs Tan pun menghubungi someone yang incharge dengan hal ihwal kunjungan. Tim diantar beliau menaiki Bus Kampus yang keren sekeren kampusnya (maklum pertama kali masuk kawasan ini...). Rasanya kombinasi citarasa iptek dan kebijaksanaan. Dominasi bangunan berwarna metalik ditingkahi lanskap yang cantik... Di Bangunan Office of Admissions Level 1, Gedung Stephen Riady Centre University Town, tim bertemu dengan Mr Oon Jia Hong. Dengan sangat ramah, beliau memahami maksud kedatangan tim dan menyambut rencana kedatangan delegasi nanti. Lagi  diskusi seru bahasa Inggris dialek China cepat dengan citarasa Jawa yang rada kalem (soalnya, sambil mikir dulu...hehehe). di NUS, delegasi akan diarahkan ke NUS Business Scholl. Hanya saja KBRI dan NUS sama-sama minta kedatangan delegasi nanti dilakukan di hari kerja antara Senin sd Jum'at sementara di Malaysia sendiri, delegasi baru selesai juga di hari Jum'at! Solusinya harus menambah hari, agaknya...

Mendekat ke Jum'atan, tim pun tiba di destinasi berikutnya, MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). Di sini, didapat info bahwa semua Madrasah di Singapura hanya fullday school. Tak ada yang boarding seperti Insantama. Kalaupun akan dikunjungi, mereka lebih memilih menolak, karena keterbatasan yang mereka miliki akibat banyaknya kunjungan yang hampir sama. sekarang mereka hanya menerima kunjungan cikgunya saja dan itupun tak boleh banyak. Ustadz Helmy, Deputy Director MUIS yang menjadi PIC Penerimaan Kunjungan menyambut rencana kunjungan anak-anak November nanti. Hanya saja, ketika dijajagi fasilitas penginapan, MUIS tak berdaya...

Setelah dicoba diskusi dengan sejumlah pihak yang berhasil ditemui, termasuk Muhammadiyyah Cabang Singapore, sejumlah mahasiswa Indonesia yang dijumpai di MUIS, tampaknya delegasi belum menemukan pihak yang bisa memberikan fasilitas penginapan sebagaimana halnya UM. Walhasil, sedang dipertimbangkan untuk tetap stay di Johor dan ulang-alik ke Singapore. (saya membayangkan betapa dahsyatnya anak-anak ini makan pagi di Johor, makan siang di Singapore, makan malam di Johor lagi...kalau ulang-alik Jakarta Bogor biasa, lha ini ulang-alik gak tanggung-tanggung Malaysia Singapura...Allahu Akbar!!!). Jika pilihan ini diambil, maka akan dicoba untuk mengajukan perpanjangan hari menginap di Johor, baik kepada UTM atau Tadika Pintar Bistari.

Karena masih petang, tim pun akhirnya memutuskan untuk survey destinasi yang ditunggu-tunggu anak-anak di akhir cerita perjalanan nanti. Yup, tempat dimana souvenir khas Singapore tersedia. Itulah Mustafa Centre di kawasan India Street. Tim pun membeli souvenir pembangkit adrenalin untuk diberikan ke kelas 11! Apakah itu? Nantikan kehadirannya di meeting khusus LKMA selasa depan!

Alhamdulillah...luar biasa...Allahu akbar!!!

Hari 4 survey : Petang Martabak? Mantaplah

Alhamdulillah. Penuh rasa syukur, selama survey, tim selalu bertemu dengan orang baik (lagi  sholih).  Termasuk di hari ke-4 ini.

Setelah melepas lelah bin penat di kediaman orang tua Syafini, tim kembali memulai aktivitas survey pukul 07.30. Ditemani Ustadz Tarmizi, ayahanda Syafini yang sudah didaulat sebagai panitia LKMA (hehehe), tim memulai dengan survey tempat makan roti canai dan teh tarik. Ternyata harga sedikit lebih murah 20 sen. Jadi bila di kampus-kampus Kuala Lumpur (UM, UIA dan UKM)  1 gelas teh tarik rata-rata  1 RM, maka di Johor Bahru, meski bukan kampus ternyata harganya hanya 80 sen.  Pak Andi pun semakin menikmati roti canai dan teh tarik di kesempatan ke-2 ini. .. (Pikiran nakal, asyik juga  LKMA di KL, sarapan paginya di Johor...hehehe lagi).
Sarapan usai, tim pun bergegas  ke tempat Tadika Pintar Bistari  tak jauh dari tempat  tinggal Ust Tarmizi. Subhanallah, beliau ternyata diam-diam memiliki +- 1.000 murid TK yang tersebar di beberapa cabang  di seluruh kawasan Pasir Gudang.  Satu TK menempati bangunan dua rumah yang sudah dijadikan satu.  1 TK ada beberapa ruangan dan lebih dari 5 KM. Jumlah yang sangat cukup untuk menjadi alternatif menginap delegasi kita nanti. Beliau menyiapkan 2 TK! Subhanallah,  anak-anak akan mendapat 2 pelajaran sekaligus, ilmu leadership dan manajemen level universitas dan level  taman kanak-kanak!
Pukul 8.45, tim melanjutkan perjalanan ke Sekolah Menengah Kebangsaan  Agama Johor Bahru (maksudnya sekolah menengah gabungan level SMP dan SMA selama 5 tahun milik pemerintah dengan sistem boarding seperti Insantama). Sekolah ini yang terbaik di Johor Bahru. Di sini, tim bertemu dengan beberapa Cikgu yang sedang berjaga, karena sekolah sedang libur semester.  Mereka menerima baik maksud kunjungan LKMA nanti.

Pukul 10.00, tim menuju Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Di pintu gerbang sudah menanti Dr. Mohd Amri bin Md Yunus, dosen Faculty of Electrical Engineering yang meraih gelar Doktor di usia 31 tahun, 2 tahun yang lalu. Subhanallah. Ditemani beliau, tim dipertemukan dengan Prof Madya Dr. Shamsuddin bin Ahmad. Seorang profesor matematika  yang selain dosen juga menjadi  Pengetua Kolej 16 dan 17, kolej khusus untuk mahasiswa asing. Ada sekitar 1.000 mahasiswa.  Dengan sangat ramah beliau menerima maksud kedatangan tim. Bahkan, beliau sangat bersemangat hingga mengajak tim untuk makan siang bersama, berdiskusi lebih banyak dan membawa tim ke tempat yang ditunggu-tunggu saat kunjungan nanti, apalagi kalau bukan kedai souvenir.  Semangat 45 beliau ternyata  memiliki jejak panjang. Sejak 1991, beliau sudah bergelut di dunia pembinaan mahasiswa. Berangkat dari keprihatinan yang sama dan diwujudkan dalam aksi pembinaan. Termasuk yang menarik adalah program GOP (Global Outreech Program) yang sedikit banyak mirip-mirip LKMM-nya kelas 11, hanya dengan obyek di kampung-kampung di seluruh dunia.  Singkat cerita, beliau akan membantu untuk kunjungan di UTM, termasuk fasilitas penginapan gratis di kolejnya.

Persis setelah sholat Dhuhur  di Masjid Kampus yang terletak persis di tengah-tengah  UTM,  tim bertemu dengan  Bang Fernando,  mahasiswa program Master  Manajemen SDM UTM yang menjadi Ketua PPI UTM.  Insya Allah, tim PPI UTM pun siap membantu delegasi saat berkunjung nanti.  Prof Shamsuddin merekomendasikan kita untuk mengunjungi Fakulti  Kejuruteraan Elektrik  Jabatan Mekatronika (Robotik), dan Fakulti Kejuruteraan  Mekanikal Jabatan Oceanografi. Tak hanya itu, beliau pun memberikan oleh-oleh khusus untuk tim. Subhanallah...
Tanpa istirahat, tim kembali melanjutkan perjalanan ke Singapura dengan  Bus khusus Singapore Johore Express tepat pukul 02.45 PM dari terminal Larkin. Harga tiket  @ 3.30 RM.  Ustadz Tarmizi melepas keberangkatan tim dengan doa. Tak lupa beliau juga menyampaikan hadiah atas kesungguhan anak-anak kelas 11 yang dilihatnya langsung saat pertemuan Jum’at malam lalu di kampus Insantama. Hadiah itu adalah selama di Johor Bahru (1 hari), seluruh anggota tim akan mendapat uang saku @ 10 RM atas ‘sponsor’ Tadika Pintar Bistari.

 1 jam kemudian bus sudah tiba di perbatasan Malaysia – Singapura. Tim melewati 2 kali pemeriksaan imigrasi. Saat di imigrasi Malaysia, semua lancar. Namun, saat di imigrasi Singapura, tim tersendat. Rupanya bagi mereka yang pertama kali masuk Singapura diberikan perlakuan lebih lama dan detail termasuk cap jempol.  Di sinilah Pak Andi tertahan selama 30 menit... suasana agak ‘horor’ karena Pak Andi tak kunjung keluar dan saya tak boleh menunggu di tempat sementara bis sudah melaju meninggalkan kita...Masya Allah. Doa pun bertaburan...dan alhamdulillah, akhirnya Pak Andi keluar dengan selamat tak kurang suatu apapun dan ... tetap dengan gaya khasnya tersenyum simpul serasa tak bersalah!!!


Alhamdulillah, ternyata bus lain dari perusahaan yang sama datang. Tanpa bertanya lagi, tim pede saja untuk masuk sembari menyodorkan tiket yang tadi dan ternyata...bisa masuk lagi. Plong.  Bus pun meneruskan perjalanan memasuki Singapura sampai di pemberhentiannya yang terakhir, terminal  bus akhir (lupa namanya, kalau tak silap Rochoa). Pas jam 4.15. Di sini tim dijemput Wak Sanusi, kawan ustadz Agus Fanani ayahanda Shobrina yang juga panitia tetap LKMA (hehehe).  Beliau langsung mengajak makan petang martabak spesial ala Singapura! Sambil menyantap makanan dan tak lupa menyeruput minuman resmi LKMA, teh tarik pakai es alias tea ice, tim langsung fokus pada maksud survey. Alhamdulillah, beliau langsung merespon dengan mengajak tim untuk ikut acara jam 08.00 malam ini dan bertemu dengan sejumlah pihak yang memiliki akses ke National University of Singapore, Majelis Ugama Islam Singapore dan Boarding School....

Hari 3 Survey : Mantaplah Hati

alhamdulillah...hari ini survey lebih banyak dihabiskan di penginapan (untuk persiapan) dan di bus menuju Johor Bahru.

Dari tempat menginap, tim berangkat ke terminal persis setelah sholat Dhuhur jam 13.30. Jam 15.00 tepat tim meninggalkan KL, dari terminal Bis Kajang menuju Johor Bahru. Bis yang kita gunakan adalah bis cepat KPB Ekspress dengan formasi duduk 2-1. ukuran bis lebih besar dari rata-rata bus AC kelas bisnis/executive di Bogor. Harga tiket 31.30 RM per orang. 

Empat jam kemudian, bus sudah sampai di terminal Larkin di Johor Bahru. Tak banyak atau bahkan tak ada yang dapat diceritakan selama perjalanan, kecuali tim tertidur dengan mantapnya...hehehe. Tim terbangun menjelang Johor, persisnya saat melintas di depan University Teknologi Malaysia. 

Di terminal, tim  dijemput Ustadz Tarmizi ayahanda Syafini. Selama di jalan menuju rumah beliau, di Pasir Gudang (+-30 menit) yang didominasi kawasan industri, tim sudah berdiskusi tentang rencana besok, yaitu survey ke UTM dan menjajahi 1 sekolah model Islamic boarding seperti SMAIT Insantama. 


Insya Allah, besok kedua tempat itu sudah menunggu untuk disurvey. alhamdulillah.

Hari 2 Survey : Roti Canai? sedaaaap~

Alhamdulillah..hari ini survey dimulai dari jam 07.00 (waktu Malaysia) sd 21.30 (waktu Malaysia). Setelah 1 jam menunggu, akhirnya tim diterima Atase Pendidikan Prof Rusdi Thaib, PhD dengan sangat ramah dan apresiatif, bahkan berjanji akan membantu mencarikan sekolah setipe untuk dijadikan sister school dengan SMAIT Insantama. Kita disarankan untuk segera melakukan akreditasi. Beliau sangat senang mendengar cerita semangat dan keberhasilan anak2 Insantama di pentas lokal hingga internasional. akan diupayakan untuk dapat bertemu dengan Dubes di 14 November nanti. Selain menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama tahun lalu dan permohonan kunjungan untuk November nanti kepada Atase, tim juga menemui Bp Ahmad Irfan Atase Penerangan Sosbud didampingi Ibu Dewi Saraswati, Sekretaris III yang dulu menerima delegasi. Beliau berdua juga sangat apresiatif dan welcome sekali dengan rencana kedatangan delegasi yang kedua nanti. alhamdulillah.

UKM yang diagendakan akan dikunjungi hari Rabu, ternyata berkenan menerima tim sore ini jam 15.00. akhirnya tim meluncur ke UKM langsung dari KBRI. Di sini tim bertemu dengan Ibu Zie Fazleen Hashim, Senior Assistant Registrar pada Office of International Relations UKM. Beliau juga menyambut hangat rencana kedatangan delegasi kita. Kita dialu-alukan oleh mereka. Di sini nanti, tim akan dibawa ke fakulti sains dan fakulti sosial kemanusiaan.UKM dijadwalkan dikunjungi delegasi tgl 13 November 2013.

Karena tiket bus KL-Johor Bahru ada pada hari Rabu jam 14.45, akhirnya tim memutuskan untuk meneruskan survey hingga selesai ke Masjid Negara, Central Market dan Masjid Putrajaya.   ketiga tempat terakhir ini direncanakan akan dilawat delegasi pada tanggal 14 November setelah berkunjung ke KBRI dan akan diteruskan ke Johor Bahru.

Banyak kisah pertolongan Allah terjadi di sini, dari HP yang sempat hilang di hari pertama akhirnya kembali pada hari kedua (dikembalikan oleh penemunya). alhamdulillah, petugas UKM yang super sibuk karena sedang ada perhelatan besar, ternyata bisa didatangi hari ini. dan...Pak Andi berhasil mencicipi roti canai pertama di malam ini...:) (ini penting, karena roti canai akan menjadi makanan resmi delegasi selama di sana nanti!). 

alhamdulillah...luar biasa...Allahu Akbar!!!


Hari 1 Survey LKMA 2013 : Welcome Malaysia, we're coming

Alhamdulillah...tim tiba di KLIA  pukul 11.30 (waktu Malaysia), dan langsung menuju UM. Tiba di UM pukul 14.30 dan langsung bertemu dengan tim lengkap International Student Centre UM yang dipimpin Ibu Vigneshree King (Assistant Registar), didampingi Dr. Muhammad, Ketua Jabatan Kimia (sebagai penghubung) dan Mas Bintang, Ketua PPI UM 2013-2014. Hasilnya, Pihak UM sangat apresiatif dan akan tetap mengupayakan fasilitas dormitory free selama delegasi tinggal di KL. Delegasi juga akan diupayakan untuk bertemu dengan Rektor/Wakil Rektor. Kunjungan akan diarahkan ke Fakulti Sains di Jabatan Kimia,  Fakulti Sastra dan APIUM. Kunjungan ke UM di agendakan pada hari pertama di KL, 11 November.

Tim tiba di IIU, pukul 16.30 dan langsung bertemu dengan Ustadz Fakhrurrazi Danial, Executive Officer pada Centre for Foundation Studies IIU didampingi Ustadz Taifunisyam Taib (Lecturer dan Ketua Asrama). Seperti halnya UM, IIU juga mengapresiasi dan mengarahkan kunjungan pada tgl 12 November dilakukan langsung di kampus induk Gombak. Diupayakan agar dapat bertemu dengan rektor/wakil rektor. sementara kunjungan ke faculty diarahkan ke Jabatan Sharia Economic, Mekatronik dan Aeronotika.

SMAIT Insantama diminta segera melayangkan surat resmi (cukup via email) agar dapat segera ditindaklanjuti. Tim survey menyanggupi dan akan melaksanakannya setelah kembali dari survey.

Delegasi juga akan dipertemukan khusus dengan pengurus dan anggota PPI UM serta aktivis dakwah di Malaysia... alhamdulillah luar biasa Allahu akbar!!!

Besok, survey dilanjutkan ke 4 lokasi : KBRI, Masjid Negara, Masjid Besi Putrajaya dan Central Market.