Selasa, 09 Juli 2013

Reportase SEMESTA 4 Day 1

Pagipun datang, matahari belum muncul. Para santri bergerombol dari aula seusai shalat subuh dan tausiyah. Para siswa-siswi baru SMAIT Insantama Bogor akan mengikuti kegiatan SEMESTA. SEMESTA adalah singkatan dari “Sepekan Mengenal Insantama” yang diadakan oleh siswa-siswi kelas sebelas SMAIT Insantama. Tepat pukul 06.30 para peserta sampai di gedung serbaguna Al-Furqon, untuk mengikuti training Motivaksi Kepemimpinan dengan Ust.Karebet Widjajakusuma.

Tepat  pukul 07.30 WIB. Terlihat dua barisan terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan. Barisan yang rapih dan tertib. Pada hari ini (08/07/13) acara SEMESTA 2013
yang diselenggarakan oleh SMAIT Insantama dengan dipanitiai oleh siswa kelas 11.

Kegiatan pembukaan pagi itu dilaksanakan dengan merujuk konsep upacara semi-formal. Hanya terdiri dari dua barisan. Satu barisan untuk siswi dan barisan lain untuk siswa. Upacara pembukaan kali ini dihadiri oleh kepala sekolah SMAIT Insantama, Ust. Uno, sebagai pembina. Upacara ini juga dihadiri oleh wakil kepala sekolah dan beberapa guru bidang studi maupun wali kelas.

Sejak pertama kali masuk dan merasakan lingkungan SMAIT Insantama, siswa/I sekolah ini sudah ditanamkan, sudah dibekali amanat-amanat dan motivas-motivasi yang mendukung mereka menjadi calon pemimpin masa depan yang sesungguhnya. Amanat yang disampaikan oleh Kepala sekolah antara lain adalah tiga poin penting dalam menuntut ilmu: 1. Ikhlash, 2. Menghormati guru dan ilmu dan yang ke 3. Do’a dari orang tua. Tanpa ketiga poin penting diatas maka akan sangat sulit untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Dari poin pertama yaitu ikhlash. Menjelaskan bahwa untuk menuntut ilmu itu butuh keikhlashan. Ilmu akan sulit masuk kedalam diri, apabila penuntut ilmu tersebut tidak ikhlash menuntut ilmu tersebut. Poin ke-2 menjelaskan bahwa, menuntut ilmu tidak akan lepas dari aspek guru dan ilmu itu sendiri. Maka dari itu poin ke-2 ini danggap penting karana, apabila guru sebagai penyampai ilmu tidak dihargai maka ilmu yang sudah diberikan oleh guru tersebut tidak akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi sang penuntut ilmu. Menghormati guru berarti juga harus menghormati ilmu yang disampaikan oleh guru tersebut. Poin ke-3  sebagai penyempurna tercapainya ilmu yang bermanfaat. Tanpa do’a dari kedua orang tua, maka seluruh usaha diatas hanya akan terasa hambar. Nikmat mendapatkan ilmu yang bermanfaat akan terasa hampa tanpa do’a dari kedua orang tua yang ridha atas anaknya yang sedang menuntut ilmu.

Upacara pembukan semi-formal SEMESTA kali ini secara keseluruhan berjalan lancar dan terkendali. Siswa/I baru dibubarkan setelah seluruh rangkaian upacara usai dilaksanakan. Acara selanjutunya adalah inti dari acara hari pertama SEMESTA ini. Training Pesantren Sukses : Motivaksi Kepemimpinan  oleh Pembina kesiswaan SMAIT Insantama, Ust. Karebet Widjajakusuma. Pembina kesiswaan yang tak lain dan tak bukan adalah motivator andal yang sudah memiliki jam terbang yang mumpuni dan berkualitas. Ust. Karebet kali ini tidak sendirian. Beliau sudah menunjuk 7 orang siswa kelas 12 sebagai Co-Trainer dan Asisten Co-Trainer yang sebelumnya sudah dibekali dengan TOT (Training For Trainer). Hal ini dilakukan untuk melatih kemampuan men-training dari siswa yang sudah 3 tahun menjalani beragai rangkaian kegiatan kesiswaan yang berujung pada siapnya siswa/I untuk menjadi pemimpin masa depan yang transformasional.
Pendahuluan oleh para co-trainer.   Para co-trainer dan asisten trainer mengajak para peserta untuk berkenalan. Sapaan salam khas Insantama  “Apa Kabar Kita semua hari ini?” dan juga “Mau ngapain Kita Hari Ini??”. Semangat yang membahana dari para co-trainer dan asisten trainer membuat para peserta bertambah semangat.

SEMESTA hari pertama dan hari kedua menjadi hari dimana LDK 1 dilaksanakan. LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) tahap pertama ini dibungkus dengan penympaian materi-materi motivasi dan pengetahuan yang sangat melek informasi. Pada LDK 1 ini, Ust. Karebet sebagai Trainer membagi materi LDK 1 ini menjadi 5 sesi dalam 2 hari. 1 sesi pada hari pertama dan 4 sesi akan disampaikan pada hari kedua.

LDK 1 ini adalah langkah pertama dari rangkaian kegiatan pembentukan sikap mental kepemimpinan pada siswa/I SMAIT Insantama. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi LDK 1, LDK 2 “Taklukan Cianjur” dengan rute yang variatif setiap tahun, LKMM (Latihan Kepemimpinan Menejemen tingkat Menengah) “Being A Problem Solver for Ummah”, dan yang terakhir adalah LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Menejemen tingkat Atas) “Go to Abroad”. Dengan rangkaian kompleks kegiatan pembangkit jiwa kepemimpinan pada SMAIT Insantama ini diharapkan akan melahirkan calon pemimpin yang transformasional.

LDK 1 diadakan dengan tujuan membangun sikap mental kepemimpinan dalam diri siswa/I baru SMAIT Insantama. LDK 1 adalah dasar dari rangkaian kegiatan pembangunan jiwa kepemimpinn pada diri siswa/I SMAIT Insantama. Pemberian materi LDK 1 ini meliputi kegiatan Indoor yang berupa Training motivasi dan materi dasar dalam membangun team. Berbagai pertanyaan sebagai refleksi dari materi-materi yang diberikan harus dijawab berdasarkan teamwork. Adapun kegiatan Outdoor dalam bentuk kuis dan game dengan materi teamwork dan leadership. Kegiatan Outdoor dan Indoor dibantu oleh para Co-Trainer dan Asisten Co-trainer. Selain materi teamwork dan leadership. Pembentukan pola fikir yang islami berdasarkan way of life Islam juga turut menjadi topic yang mendasar pada training ini.

Training ini dilengkapi dengan sebuah buku sebagai suplemen. Buku dengan judul Motivaksi Metanoiac. Isi dari buku tersebut dipungkasi  Visi dan Misi yang akan dituliskan oleh siswa/I baru SMAIT Insantama. Siswa/I SMAIT Insantama diberikan motivasi untuk memiliki sebuah mimpi besar. Mimpi besar yang datang dari sebuah impian. Dengan adanya mimpi besar tersebut siswa/I dapat lebih focus menjalani hidup ini.

Sebelum masuk ke dalam materi, Ust. Karebet menguji ksiapan peserta training dengan slide-slide yang menarik dan penuh makna. Tampilan dan pembawaan training LDK ini dibungkus dengan sangat apik. Hingga memperkecil kemungkinan peserta untuk tertidur dan tertinggal materi. Oleh karna itu, Ust. Karebet menanamkan pada setiap peserta untuk tetap focus, focus dan terus focus. Focus adalah kunci dari selesainya sebuh masalah. Apabila tidak mendapatkan focus yang cukup, maka suatu kegiatan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.  

Setelah semua peserta menyatakan kesiapan mereka mengikuti Training. Ust. Karebet-pun memulai penyampaian materi sesi 1. Materi pada sesi pertama ini bertema “Open Mind”. Bertujuan untuk mengeluarkan siswa/I baru SMAIT Insantama dari suatu sindrom yang banyak menjebak manusia di Dunia ini. Sindrom ini dinamakan syndrome in a comfort zone (terjebak pada zona nyaman). Sindrom ini mengakibatkan seseorang tidak memiliki banyak ide creative. Ketika terkena sindrom ini maka orang tersebut akan terus menerus melakukan pola yang sama pada momen yang sama. Contohnya, apabila seseorang diperintahkan untuk menggambar pemandangan dan dia melakukan perintah tersebut dengan patuh. Ketika ditanya apakah yang dia gambar terdiri dari 2 buah gunung, dengan jalan raya dentara kedua gunung tersebut dan ada matahari yang tengah terbit, ketika orang tersebut menjawab bahwa dia menggambar persis seperti apa yang disebutkan tadi, maka dapat kita simpulkan bahwa orag tersebut terkena sindrom terjebak pada zona nyaman”. Sehingga ide-ide dalam fikirannya tidak begitu kreatif dengan 
menciptakan hal-hal baru. Terlanjur nyaman dengan apa yang tengah dijalaninya.

Seluruh peserta berkenalan dengan teman yang berada disebelahnya sambil berjabatan tangan dan mengucapkan “ wahai saudaraku ini adalah petemuan kita yang pertama,wahai saudaraku ingatkan aku jika aku salah ..” dan kata-kata yang lainnya.

Bisa! Itulah kata-kata yang dipekikkan oleh peserta setelah menonton cuplikan dari film “sang pemimpi” di dalam cuplikan itu terdapat kata-kata motivasi. Mereka hanya bermodal motivasi dengan sekolah yang apa adanya dan dengan fasilitas yang seadanya pula. Tetapi semangat para siswa-siswi yang membuat mereka yakin bahwa kesuksesan di depan mata. Begitu pula dengan Insantama, Insantama adalah sebuah sekolah sederhana yang telah meraih banyak penghargaan  dicetuskan oleh angkatan pertama. Hal ini membuat semangat angkatan selanjutnya yang sedang merintis karir mereka dalam meraih prestasi.

Pada sesi ini pula, Ust. Karebet berbagi cerita tentang bagaimana dahulu, ketika angkatan pertama banyak meraih prestasi-prestasi yang mencengangkan. Sekali lagi, SMAIT Insantama saat itu masih seumur jagung. Belum memiliki lulusan satupun. Ternyata hal itu bukanlah sebuah halangan yang berarti bagi siswa/I angkatan pertama sekolah tersebut. Prestasi-prestasi dan usaha-usaha angkatan pertama adalah bahan bakar semangat yang ampuh bagi angkatan setelahnya.

Para peserta diarahkan kepada penjelasan tentang way of life/worldview. Yaitu pandangan hidup yang menjelaskan tentang pandangan hidup manusia yang menjelaskan hakikat manusia,alam semesta dan kehidupan. Para peserta harus bisa menjawab pertnyaaan. Dariman kita berasal.untuk apa kita hidup di dunia,akan kemana setelah mati? Para peserta begitu antusias menjawab pertanyaan.

Diharapkan semua peserta setelah usai mengikuti training ini memilki pola pikir dan pola sikap yang islami, berpikir linear-parsial, berpikir sistematis dan khas.

Ruanganpun bergetar ketika para peserta meneriakkan tentang terima mantap hakikat diri, yaitu shalih. Menjadi muslim yang bangga berjati diri islam, menjadi muslim yang bertanggung jawab atas dirinya di hadapan Allah. Ust. Karebet memberikan tantangan pada para peserta siapa yang bisa untuk menalar perkataan tadi. Salah satu peserta unjuk gigi dengan kebolehannya menalar kata-kata tadi setelah diulang beberapa dengan cara berbarengan.

Training ini dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan fakta yang berada di sekeliling kita. Fakta-fakta ini ditayangkan berupa foto-foto seperti anak kelaparan di afrika,busung lapar yang terjadi dimana-mana ,penghinaan pada kaum wanita di Palestina, dan juga pemaparan bebasnya seks bebas yang terjadi dikalangan remaja. Begitu banyak remaja yang melakukan seks bebas di Indonesia belum lagi di luar. Para peserta diperlihatkan foto tentang aborsi yang terjadi. Janin yang keluar,janin yang dijadikan suplemen oleh orang cina dan lainnya. Hal yang membuat peserta akhwat ketakuatan dan membuat sebagian orang mual. Pertanyaan pun muncul untuk dipecahkan. “bagaimana kondisi umat saat ini ?” “apa akar masalahnya?” “Apa solusinya?”. Ketika akan menjawab pertanyaan suara adzan berkumandang tanda shalat dzuhur telah tiba. Break shalat dan makan tiba. Usai shalat, para peserta berkumpul dengan anggota yang lainnya untuk mendiskusikan dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan.

Tepat pukul 13.00 lebih, para peserta memasuki kembali ruangan. Perwakilan masing-masing satu orang untuk mempresentasikan hasil jawaban yang telah didiskusikan bersama kelompoknya, hanya diberi waktu selama 30 detik. Rekor pun pecah menjadi 25 detik selanjutnya peserta yang memecahkan rekor dengan waktu 4 detik bayangkan 4 detik dengan 3 soal. Peserta tersebut hanya menjawab “terpuruk,system,islam”. Jawaban yang benar adalah kondisi umat saat ini sakit, apa akar masalahnya adalah system kufur, apa solusinya islam. Hanya islam yang bisa memecahkan masalah hidup manusia.

Team, team yang solid akan menghasilkan kesuksesan dengan  satu pemikiran,satu perasaan dan satu peraturan yang sama. Slide terus berjalan dan sampailah ditest berikutnya disini setiap kelompok wajib memecahkan sebuah masalah, bagaimana caranya menyelamatkan tiga orang di atas bukit. Bagaiman acara untuk menyelamatkan mereka ada beberapa jalan menuju bukit tersebut, tetapi di setiap jalan banyak rintangan yang mengahadang, jembatannya putus,ada buaya,banyak ular dan lainnya. setelah break shalat ashar mereka melanjutkan kembali bagaimana caranya menyelamatkan orang-orang yang berada di bukit. Banyak dan beragam jawaban yang  rada tidak logis beragam dan bermacam-macam yang di tuliskan oleh para peserta.

Disebut team sukses adalah team yang sukses dunia akhirat. Sukses semuanya tidak ada yang gagal itulah sebuah team solid. Saling mengetahui satu sama lain,membantu,mempunyai perasaan yang sama,pemikiran yang sama. Terwujudlah team yang solid.

Ice briking agar peserta tidak mengantuk dan jenuh. Pertarungan sengit antara indomie dan mie sedaap.  Begitu sengit pertarungan  antara kubu ini. Karena mereka mempunyai visi agar produk  mereka laku di pasaran dan  banyak diminati oleh orang. Rasa kantuk yang menghantui, hilang seketika dengan ice briking yang disuguhkan.

Tes kelima datang, disini para peserta diangtang untuk menggambar lingkaran,sebuah titik,dan membuat bakso. Banyak diantara mereka yang menggambar pemandangan seperti gunung matahari di tengah, ditambah dengan jalan. Trainer bertanya “ apa kalian menggambar matahari ditengah-tengah??”. Dan serempak mengatakan  “ ya”. “ kalian masih mempunyai paradigma, sejak TK, kalian menggambar gunung, bakso itu banyak bentuk tidak hanya bulat tapi kenapa kalian membuatnya  begitu-begitu saja tidak ada perubahan. Itu adalah paradigma yang harus diubah”. Trainertmenantang sekali lagi untuk menggambar lingkaran dan titik. Kali ini para peserta mengubah bentuk baksonya menjadi bermacam bentuk bulat,persergi,love dan lainnya. Hikmahnya adalah ubah paradigma yang telah kalian tahu dengan pengetahuan yang lebih luas jangkauannya.

Tepat pukul 16.30 lebih acara diakhiri dengan menonton film tentang pemindahan kubah masjid yang terdapat di daerah papua. Suasana, haru memenuhi perasaan para peserta yang menontonnya. Untuk sore ini Ust.Karebet mencukupkan sampai di sini. Para peserta diberi tugas untuk mengisi isian yang berada di dalam buku “Motivaksi Metanoiac” karya Ust.Karebet Widjajakusuma. Malamnya akan berlangsung kegiatan Ksatria Malam.

Ba’da isya setelah acara Pekan Ta’aruf bersama para muadib dan muadibah.  Para peserta menuruni tangga dan berjalan menuju lapangan parkir SD. Terpal –terpal yang telah disediakan untuk duduk, akhirnya diduduki. Sajian film pendek dari para panitia yang memuat struktur kepanitiaan yang terbentuk untuk SEMESTA 2013. Setelah itu MC memandu acara,setiap peserta wajib memilih satu kakak kelas untuk menjadi  kakak tuanya yang akan membimbing dalam menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam buku motivaksi.

Satu persatu pasangan membubarkan dari kerumunan dan mencari sebuah tempat untuk menjawab pertanyaan, setiap pasangan dibekali satu batang lilin yang menemani mereka. Tak lupa ditemani ubi, kacang Bogor dan bandrek. Jawaban yang mereka buat adalah mimpi besar mereka selama 5 tahun kedepan dan mereka harus berusaha untuk mewujudkannya.


Hari pertama usai dengan materi yang telah diberikan oleh trainer dan asistennya. Diakhiri dengan menjadi ksatria malam yang mengikat tali persaudaraan antara kakak tua dan adik muda. Semoga ilmu yang didapat dihari ini bisa bertambah esok hari dengan sesi selanjutnya.(LS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar