Pagipun datang, matahari belum
muncul. Para santri bergerombol dari aula seusai shalat subuh dan tausiyah.
Para siswa-siswi baru SMAIT Insantama Bogor akan mengikuti kegiatan SEMESTA.
SEMESTA adalah singkatan dari “Sepekan Mengenal Insantama” yang diadakan oleh
siswa-siswi kelas sebelas SMAIT Insantama. Tepat pukul 06.30 para peserta
sampai di gedung serbaguna Al-Furqon, untuk mengikuti training Motivaksi
Kepemimpinan dengan Ust.Karebet Widjajakusuma.
Tepat pukul 07.30 WIB. Terlihat dua barisan terpisah
antara siswa laki-laki dan perempuan. Barisan yang rapih dan tertib. Pada hari
ini (08/07/13) acara SEMESTA 2013
yang diselenggarakan oleh SMAIT Insantama dengan dipanitiai oleh siswa kelas 11.
yang diselenggarakan oleh SMAIT Insantama dengan dipanitiai oleh siswa kelas 11.
Kegiatan pembukaan pagi itu
dilaksanakan dengan merujuk konsep upacara semi-formal. Hanya terdiri dari dua
barisan. Satu barisan untuk siswi dan barisan lain untuk siswa. Upacara
pembukaan kali ini dihadiri oleh kepala sekolah SMAIT Insantama, Ust. Uno,
sebagai pembina. Upacara ini juga dihadiri oleh wakil kepala sekolah dan
beberapa guru bidang studi maupun wali kelas.
Sejak pertama kali masuk dan
merasakan lingkungan SMAIT Insantama, siswa/I sekolah ini sudah ditanamkan,
sudah dibekali amanat-amanat dan motivas-motivasi yang mendukung mereka menjadi
calon pemimpin masa depan yang sesungguhnya. Amanat yang disampaikan oleh
Kepala sekolah antara lain adalah tiga poin penting dalam menuntut ilmu: 1.
Ikhlash, 2. Menghormati guru dan ilmu dan yang ke 3. Do’a dari orang tua. Tanpa
ketiga poin penting diatas maka akan sangat sulit untuk mendapatkan ilmu yang
bermanfaat. Dari poin pertama yaitu ikhlash. Menjelaskan bahwa untuk menuntut
ilmu itu butuh keikhlashan. Ilmu akan sulit masuk kedalam diri, apabila
penuntut ilmu tersebut tidak ikhlash menuntut ilmu tersebut. Poin ke-2
menjelaskan bahwa, menuntut ilmu tidak akan lepas dari aspek guru dan ilmu itu
sendiri. Maka dari itu poin ke-2 ini danggap penting karana, apabila guru
sebagai penyampai ilmu tidak dihargai maka ilmu yang sudah diberikan oleh guru tersebut
tidak akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi sang penuntut ilmu. Menghormati
guru berarti juga harus menghormati ilmu yang disampaikan oleh guru tersebut.
Poin ke-3 sebagai penyempurna
tercapainya ilmu yang bermanfaat. Tanpa do’a dari kedua orang tua, maka seluruh
usaha diatas hanya akan terasa hambar. Nikmat mendapatkan ilmu yang bermanfaat
akan terasa hampa tanpa do’a dari kedua orang tua yang ridha atas anaknya yang
sedang menuntut ilmu.
Upacara pembukan semi-formal
SEMESTA kali ini secara keseluruhan berjalan lancar dan terkendali. Siswa/I
baru dibubarkan setelah seluruh rangkaian upacara usai dilaksanakan. Acara
selanjutunya adalah inti dari acara hari pertama SEMESTA ini. Training Pesantren
Sukses : Motivaksi Kepemimpinan oleh
Pembina kesiswaan SMAIT Insantama, Ust. Karebet Widjajakusuma. Pembina
kesiswaan yang tak lain dan tak bukan adalah motivator andal yang sudah
memiliki jam terbang yang mumpuni dan berkualitas. Ust. Karebet kali ini tidak
sendirian. Beliau sudah menunjuk 7 orang siswa kelas 12 sebagai Co-Trainer dan
Asisten Co-Trainer yang sebelumnya sudah dibekali dengan TOT (Training For
Trainer). Hal ini dilakukan untuk melatih kemampuan men-training dari siswa
yang sudah 3 tahun menjalani beragai rangkaian kegiatan kesiswaan yang berujung
pada siapnya siswa/I untuk menjadi pemimpin masa depan yang transformasional.
Pendahuluan oleh para
co-trainer. Para co-trainer dan asisten
trainer mengajak para peserta untuk berkenalan. Sapaan salam khas
Insantama “Apa Kabar Kita semua hari ini?”
dan juga “Mau ngapain Kita Hari Ini??”. Semangat yang membahana dari para
co-trainer dan asisten trainer membuat para peserta bertambah semangat.
SEMESTA hari pertama dan hari
kedua menjadi hari dimana LDK 1 dilaksanakan. LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan)
tahap pertama ini dibungkus dengan penympaian materi-materi motivasi dan
pengetahuan yang sangat melek informasi. Pada LDK 1 ini, Ust. Karebet sebagai
Trainer membagi materi LDK 1 ini menjadi 5 sesi dalam 2 hari. 1 sesi pada hari
pertama dan 4 sesi akan disampaikan pada hari kedua.
LDK 1 ini adalah langkah pertama
dari rangkaian kegiatan pembentukan sikap mental kepemimpinan pada siswa/I
SMAIT Insantama. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi LDK 1, LDK 2 “Taklukan
Cianjur” dengan rute yang variatif setiap tahun, LKMM (Latihan Kepemimpinan
Menejemen tingkat Menengah) “Being A Problem Solver for Ummah”, dan yang terakhir
adalah LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Menejemen tingkat Atas) “Go to Abroad”.
Dengan rangkaian kompleks kegiatan pembangkit jiwa kepemimpinan pada SMAIT
Insantama ini diharapkan akan melahirkan calon pemimpin yang transformasional.
LDK 1 diadakan dengan tujuan
membangun sikap mental kepemimpinan
dalam diri siswa/I baru SMAIT Insantama. LDK 1 adalah dasar dari rangkaian
kegiatan pembangunan jiwa kepemimpinn pada diri siswa/I SMAIT Insantama.
Pemberian materi LDK 1 ini meliputi kegiatan Indoor yang berupa Training
motivasi dan materi dasar dalam membangun team.
Berbagai pertanyaan sebagai refleksi dari materi-materi yang diberikan
harus dijawab berdasarkan teamwork.
Adapun kegiatan Outdoor dalam bentuk kuis dan game dengan materi teamwork dan leadership. Kegiatan Outdoor dan Indoor dibantu oleh para
Co-Trainer dan Asisten Co-trainer. Selain materi teamwork dan leadership. Pembentukan
pola fikir yang islami berdasarkan way of life Islam juga turut menjadi topic
yang mendasar pada training ini.
Training ini dilengkapi dengan sebuah buku
sebagai suplemen. Buku dengan judul Motivaksi Metanoiac. Isi dari buku tersebut
dipungkasi Visi dan Misi yang akan
dituliskan oleh siswa/I baru SMAIT Insantama. Siswa/I SMAIT Insantama diberikan
motivasi untuk memiliki sebuah mimpi besar. Mimpi besar yang datang dari sebuah
impian. Dengan adanya mimpi besar tersebut siswa/I dapat lebih focus menjalani
hidup ini.
Sebelum masuk ke dalam materi,
Ust. Karebet menguji ksiapan peserta training dengan slide-slide yang menarik
dan penuh makna. Tampilan dan pembawaan training LDK ini dibungkus dengan
sangat apik. Hingga memperkecil kemungkinan peserta untuk tertidur dan tertinggal
materi. Oleh karna itu, Ust. Karebet menanamkan pada setiap peserta untuk tetap
focus, focus dan terus focus. Focus adalah kunci dari selesainya sebuh masalah.
Apabila tidak mendapatkan focus yang cukup, maka suatu kegiatan tidak akan
mencapai hasil yang maksimal.
Setelah semua peserta menyatakan
kesiapan mereka mengikuti Training. Ust. Karebet-pun memulai penyampaian materi
sesi 1. Materi pada sesi pertama ini bertema “Open Mind”. Bertujuan untuk
mengeluarkan siswa/I baru SMAIT Insantama dari suatu sindrom yang banyak
menjebak manusia di Dunia ini. Sindrom ini dinamakan syndrome in a comfort zone (terjebak pada zona nyaman). Sindrom ini
mengakibatkan seseorang tidak memiliki banyak ide creative. Ketika terkena
sindrom ini maka orang tersebut akan terus menerus melakukan pola yang sama
pada momen yang sama. Contohnya, apabila seseorang diperintahkan untuk
menggambar pemandangan dan dia melakukan perintah tersebut dengan patuh. Ketika
ditanya apakah yang dia gambar terdiri dari 2 buah gunung, dengan jalan raya
dentara kedua gunung tersebut dan ada matahari yang tengah terbit, ketika orang
tersebut menjawab bahwa dia menggambar persis seperti apa yang disebutkan tadi,
maka dapat kita simpulkan bahwa orag tersebut terkena sindrom terjebak pada
zona nyaman”. Sehingga ide-ide dalam fikirannya tidak begitu kreatif dengan
menciptakan hal-hal baru. Terlanjur nyaman dengan apa yang tengah dijalaninya.
Seluruh peserta berkenalan dengan
teman yang berada disebelahnya sambil berjabatan tangan dan mengucapkan “ wahai
saudaraku ini adalah petemuan kita yang pertama,wahai saudaraku ingatkan aku
jika aku salah ..” dan kata-kata yang lainnya.
Bisa! Itulah kata-kata yang
dipekikkan oleh peserta setelah menonton cuplikan dari film “sang pemimpi” di
dalam cuplikan itu terdapat kata-kata motivasi. Mereka hanya bermodal motivasi
dengan sekolah yang apa adanya dan dengan fasilitas yang seadanya pula. Tetapi
semangat para siswa-siswi yang membuat mereka yakin bahwa kesuksesan di depan
mata. Begitu pula dengan Insantama, Insantama adalah sebuah sekolah sederhana
yang telah meraih banyak penghargaan
dicetuskan oleh angkatan pertama. Hal ini membuat semangat angkatan
selanjutnya yang sedang merintis karir mereka dalam meraih prestasi.
Pada sesi ini pula, Ust. Karebet
berbagi cerita tentang bagaimana dahulu, ketika angkatan pertama banyak meraih
prestasi-prestasi yang mencengangkan. Sekali lagi, SMAIT Insantama saat itu
masih seumur jagung. Belum memiliki lulusan satupun. Ternyata hal itu bukanlah
sebuah halangan yang berarti bagi siswa/I angkatan pertama sekolah tersebut. Prestasi-prestasi
dan usaha-usaha angkatan pertama adalah bahan bakar semangat yang ampuh bagi
angkatan setelahnya.
Para peserta diarahkan kepada
penjelasan tentang way of life/worldview. Yaitu pandangan hidup yang
menjelaskan tentang pandangan hidup manusia yang menjelaskan hakikat
manusia,alam semesta dan kehidupan. Para peserta harus bisa menjawab
pertnyaaan. Dariman kita berasal.untuk apa kita hidup di dunia,akan kemana
setelah mati? Para peserta begitu antusias menjawab pertanyaan.
Diharapkan semua peserta setelah
usai mengikuti training ini memilki pola pikir dan pola sikap yang islami, berpikir
linear-parsial, berpikir sistematis dan khas.
Ruanganpun bergetar ketika para
peserta meneriakkan tentang terima mantap hakikat diri, yaitu shalih. Menjadi muslim
yang bangga berjati diri islam, menjadi muslim yang bertanggung jawab atas
dirinya di hadapan Allah. Ust. Karebet memberikan tantangan pada para peserta
siapa yang bisa untuk menalar perkataan tadi. Salah satu peserta unjuk gigi
dengan kebolehannya menalar kata-kata tadi setelah diulang beberapa dengan cara
berbarengan.
Training ini dilanjutkan dengan
penjelasan-penjelasan fakta yang berada di sekeliling kita. Fakta-fakta ini
ditayangkan berupa foto-foto seperti anak kelaparan di afrika,busung lapar yang
terjadi dimana-mana ,penghinaan pada kaum wanita di Palestina, dan juga
pemaparan bebasnya seks bebas yang terjadi dikalangan remaja. Begitu banyak
remaja yang melakukan seks bebas di Indonesia belum lagi di luar. Para peserta
diperlihatkan foto tentang aborsi yang terjadi. Janin yang keluar,janin yang
dijadikan suplemen oleh orang cina dan lainnya. Hal yang membuat peserta akhwat
ketakuatan dan membuat sebagian orang mual. Pertanyaan pun muncul untuk
dipecahkan. “bagaimana kondisi umat saat ini ?” “apa akar masalahnya?” “Apa
solusinya?”. Ketika akan menjawab pertanyaan suara adzan berkumandang tanda
shalat dzuhur telah tiba. Break shalat dan makan tiba. Usai shalat, para
peserta berkumpul dengan anggota yang lainnya untuk mendiskusikan dan menjawab
pertanyaan yang telah diberikan.
Tepat pukul 13.00 lebih, para
peserta memasuki kembali ruangan. Perwakilan masing-masing satu orang untuk
mempresentasikan hasil jawaban yang telah didiskusikan bersama kelompoknya,
hanya diberi waktu selama 30 detik. Rekor pun pecah menjadi 25 detik
selanjutnya peserta yang memecahkan rekor dengan waktu 4 detik bayangkan 4
detik dengan 3 soal. Peserta tersebut hanya menjawab “terpuruk,system,islam”.
Jawaban yang benar adalah kondisi umat saat ini sakit, apa akar masalahnya
adalah system kufur, apa solusinya islam. Hanya islam yang bisa memecahkan
masalah hidup manusia.
Team, team yang solid akan
menghasilkan kesuksesan dengan satu
pemikiran,satu perasaan dan satu peraturan yang sama. Slide terus berjalan dan
sampailah ditest berikutnya disini setiap kelompok wajib memecahkan sebuah
masalah, bagaimana caranya menyelamatkan tiga orang di atas bukit. Bagaiman
acara untuk menyelamatkan mereka ada beberapa jalan menuju bukit tersebut, tetapi
di setiap jalan banyak rintangan yang mengahadang, jembatannya putus,ada
buaya,banyak ular dan lainnya. setelah break shalat ashar mereka melanjutkan
kembali bagaimana caranya menyelamatkan orang-orang yang berada di bukit.
Banyak dan beragam jawaban yang rada
tidak logis beragam dan bermacam-macam yang di tuliskan oleh para peserta.
Disebut team sukses adalah team
yang sukses dunia akhirat. Sukses semuanya tidak ada yang gagal itulah sebuah
team solid. Saling mengetahui satu sama lain,membantu,mempunyai perasaan yang
sama,pemikiran yang sama. Terwujudlah team yang solid.
Ice briking agar peserta tidak
mengantuk dan jenuh. Pertarungan sengit antara indomie dan mie sedaap. Begitu sengit pertarungan antara kubu ini. Karena mereka mempunyai visi
agar produk mereka laku di pasaran
dan banyak diminati oleh orang. Rasa
kantuk yang menghantui, hilang seketika dengan ice briking yang disuguhkan.
Tes kelima datang, disini para
peserta diangtang untuk menggambar lingkaran,sebuah titik,dan membuat bakso.
Banyak diantara mereka yang menggambar pemandangan seperti gunung matahari di
tengah, ditambah dengan jalan. Trainer bertanya “ apa kalian menggambar
matahari ditengah-tengah??”. Dan serempak mengatakan “ ya”. “ kalian masih mempunyai paradigma,
sejak TK, kalian menggambar gunung, bakso itu banyak bentuk tidak hanya bulat
tapi kenapa kalian membuatnya
begitu-begitu saja tidak ada perubahan. Itu adalah paradigma yang harus
diubah”. Trainertmenantang sekali lagi untuk menggambar lingkaran dan titik.
Kali ini para peserta mengubah bentuk baksonya menjadi bermacam bentuk
bulat,persergi,love dan lainnya. Hikmahnya adalah ubah paradigma yang telah
kalian tahu dengan pengetahuan yang lebih luas jangkauannya.
Tepat pukul 16.30 lebih acara
diakhiri dengan menonton film tentang pemindahan kubah masjid yang terdapat di
daerah papua. Suasana, haru memenuhi perasaan para peserta yang menontonnya.
Untuk sore ini Ust.Karebet mencukupkan sampai di sini. Para peserta diberi
tugas untuk mengisi isian yang berada di dalam buku “Motivaksi Metanoiac” karya
Ust.Karebet Widjajakusuma. Malamnya akan berlangsung kegiatan Ksatria Malam.
Ba’da isya setelah acara Pekan
Ta’aruf bersama para muadib dan muadibah.
Para peserta menuruni tangga dan berjalan menuju lapangan parkir SD. Terpal
–terpal yang telah disediakan untuk duduk, akhirnya diduduki. Sajian film
pendek dari para panitia yang memuat struktur kepanitiaan yang terbentuk untuk
SEMESTA 2013. Setelah itu MC memandu acara,setiap peserta wajib memilih satu
kakak kelas untuk menjadi kakak tuanya
yang akan membimbing dalam menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam buku
motivaksi.
Satu persatu pasangan membubarkan
dari kerumunan dan mencari sebuah tempat untuk menjawab pertanyaan, setiap
pasangan dibekali satu batang lilin yang menemani mereka. Tak lupa ditemani
ubi, kacang Bogor dan bandrek. Jawaban yang mereka buat adalah mimpi besar
mereka selama 5 tahun kedepan dan mereka harus berusaha untuk mewujudkannya.
Hari pertama usai dengan materi
yang telah diberikan oleh trainer dan asistennya. Diakhiri dengan menjadi
ksatria malam yang mengikat tali persaudaraan antara kakak tua dan adik muda.
Semoga ilmu yang didapat dihari ini bisa bertambah esok hari dengan sesi
selanjutnya.(LS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar