Selasa, 16 Juli 2013

Reportase SEMESTA 4 Day 2

Kegiatan 2 hari ini seru, mantap. Benar-benar memotivasi saya jadi semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Kegiatan ini juga menambah pengalaman saya, dan mempermudah saya dalam menambah teman baru yang berbeda-beda. Menguji kita dalam kerja tim, berfikir, action, sadar, menyelesaikan masalah dengan cepat, berani memulai, mengambil resiko menuju sukses. Saya pengen ikut acara seperti ini lagi!

Saya berkomitmen di Insantama akan berubah menjadi makin plus-plus, sholihah, berprestasi dan nanti akan lulus dari Insantama dengan memuaskan nilainya, juga masuk perguruan tinggi harapan.


Untuk kakak-kakak di Insantama juga guru dan muadibah: saya ingin berteman dan bekerjasama di sini dalam kebaikan, saya ingin dibimbing, diingatkan jika salah, dan diajarkan menjadi orang yang selalu sukses dunia akhirat.

Subhanallah. Komentar di atas ditulis oleh ananda Nuha Rufaidah, siswa baru asal Jambi. Komentar ini sekaligus menjadi gambaran umum bagaimana komentar seluruh peserta atas kegiatan Pesantren Sukses : Motivaksi Kepemimpinan yang dihelat selama 2 hari ini dalam suasana forum yang tetap fokus, semangat, gembira, seru, kadang haru, kocak bahkan sampai terpingkal-pingkal.    

Brother and Sister, ingin tahu kelanjutan jalannya SEMESTA Day#2 yang diikuti 62 siswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia dan menghasilkan komentar seperti di atas? Yup. Baiklah, jangan kemana-mana, kita teruskan kisah ini...
---
Malam yang panjang.  Menjadi Ksatria Malam merenungkan semua materi yang telah mereka terima di hari pertama dan memungkasinya dengan menuliskan draft Mimpi Besar dan Peta Jalan Hidup untuk 5 tahun ke depan yang akan dibahas di hari kedua ini. Mereka membuatnya tak sendiri. Ada kakak tua yang setia membantu mereka. Sungguh malam yang tak terlupakan, mengikatkan persaudaraan mereka dengan kakak tuanya.

Malam pun berganti.   SEMESTA hari kedua dimulai.  Tepat pukul 06.30 para peserta bergegas pergi ke tempat acara dengan berjalan kaki.  Diawali dengan games yang dibimbing oleh para co-trainer dan asisten. Games-nya adalah  membalikkan kain. Bagaimana caranya setiap kelompok harus membalik kain yang berada di bawah kaki mereka dalam waktu 5 menit.  Aturannya sederhana, saat membalikkan kain, kaki mereka tidak boleh menginjak tanah. Pembimbing ‘sukses’, peserta kebingungan (hehehe...). Walhasil  hanya 1  dari 5 kelompok yang berhasil. Akhirnya, Pembimbing buka kartu, kuncinya adalah hanya tim yang solid alias kompak yang akan meraih kesuksesan!
-----
Saudaraku, tidak ada yang tidak berubah di dunia ini. Begitu pun hari  ke-2 SEMESTA 2013 ini, banyak yang berubah. Mulai dari pakaian peserta, tata ruang bahkan tampilan Trainer Ustadz Karebet juga berubah (kemarin berdasi, sekarang berkoko...hehehe). Trainer meminta peserta untuk  memakai pakaian terbaik yang mereka miliki.  Itu semua karena tensi pelatihan di hari ke-2 ini lebih dari hari pertama. Lebih  ekspresif, eksploratif, kreatif, dan kompetitif. Yup,  training hari ke-2 ini  difokuskan lebih banyak pada praktek penumbuhan dan penguatan sikap mental kepemimpinan transformasional.  Games dan pelibatan peserta lebih banyak dan beragam ketimbang hari pertama. Apapun, semua pasti ada hikmahnya. Bahkan games yang diberikan oleh para Co-Trainer juga sarat dengan hikmah.

Tepat pukul 08.05, peserta memasuki ruangan karena Training akan segera dimulai. Duet kompak dan kocak Muhammad Abduh Daymu dan Maulana Ihsan sukses membuat peserta makin mantap untuk mengikuti semua sesi di hari ke-2 ini.    

Setelah mengulas ringkas materi hari pertama, Trainer pun memulai training dengan game. Kenapa harus game lagi? Tak lain karena syarat peserta mengikuti Training ini adalah harus Siap, Fokus, Antusias dan Bergembira! Juga karena setiap materi pasti ada hikmahnya. Maka dari itu tak ada yang tak berhikmah, walau hanya sebuah permainan yang kesannya sepele.

It’s time for the game.  Peserta ditantang untuk menemukan titik merah pada sebuah gambar membutuhkan kefokusan yang ekstra. Antusias peserta meningkat dan berhasil! Usai  permainan, Ust. Karebet memberikan hikmah dari permainan tersebut.  Belum sempat istirahat dari game pertama, Ust. Karebet lagi-lagi memberikan tantangan. Kali ini para peserta diminta untuk mencari sebuah benda yang sangat jarang dengan radius hanya 10 meter dari gedung tempat mereka training. Lebih mencengangkan lagi adalah waktu yang diberikan tidak kurang dari 5 menit. Upss!

Walau awalnya banyak peserta yang kebingungan dengan perintah yang sangat jarang diterima itu, namun akhirnya mereka pun bergerak dan mencari benda-benda yang jarang  menurut mereka. Waktu pun habis. Peserta bergegas kembali ke ruangan sambil menggenggam benda yang mereka anggap jarang. Ust. Karebet mengecek apa yang peserta bawa, menguji kepercayaan diri dan kejujuran. Kali ini Ust. Karebet sudah mulai memberikan punishment kepada yang tidak  memenuhi aturan tugas. Maka ketika perintah “siapa yang tidak memenuhi perintah, silakan acungkan tangan!”, banyak peserta yang kemudian mengacungkan tangan. Hanya sedikit yang tersisa. Punishment tetaplah punishment, mereka yang tidak memenuhi syarat akan dikenai punishment. Tapi jangan khwatir, di sinilah pembelajaran didapatkan. Walaupun dihukum, hukuman yang akan diberikan tetap akan memberikan hikmah yang tersirat dan tetap sesuai dengan hukum syara. Apa sesungguhnya hukuman itu? Ternyata peserta  diminta membuat rantai manusia terpanjang dengan  menggunakan segala sumberdaya yang melekat pada diri mereka.

Setelah mereka berhasil membuat rantai manusia yang sangat panjang, sekitar 60 meter dengan cara saling menyambungkan diri mereka dengan baju, gesper, kaos kaki dan lain-lain yang mungkin, Ust. Karebet memberikan hikmah atas hukuman yang beliau berikan sebelumnya. Ketika mereka melakukan suatu hal maka mereka juga harus berani menerima konsekuensinya. Hukum sebab-akibat akan senantiasa berlaku. Berani bertindak berarti berani menerima resiko. Siswa baru SMAIT Insantama disadarkan agar mereka berani menghadapi tantangan hidup beserta resikonya, karena hidup di dunia pasti akan menghadapi tantagan. Di sinilah sikap mental kepemimpinan kita diuji. Seorang pemimpin adalah seorang yang berani mengambil suatu tindakan dan berani mengambil resiko atas setiap tindakannya.

Materi terus berlanjut... Ust. Karebet menambahkan tantangan masa depan yang akan dihadapi peserta saat menjalani kehidupan di sekolah bahkan selepas itu. Namun, jangan khawatir, dengan iman yang kokoh dan amal sholih sebagai Muslim Terbaik, semua itu akan bisa dihadapi! Tapi ingat, semua itu jangan sampai membuat kita jatuh sombong!  Pesan yang sangat kuat. Apalagi setelah Ust. Karebet memutarkan tayangan tentang perbandingan planet bumi dengan sejumlah bintang yang lainnya. Tampak jelas bahwa bumi sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan matahari. Sebagai manusia, kita sungguh tidak boleh merasa sombong sedikitpun. Kita tidak memiliki apa-apa di dunia ini. Semua yang kita miliki saat ini hanyalah titipan amanah dari Allah Swt. Hanya Allahlah yang pantas menyombongkan diri, bukan manusia dan makhluk ciptaan lainnya. Karena ketika rasa sombong itu meliputi diri, maka celakalah yang akan timbul menghampiri. Iiiihhhh ngeri!

Sampai di sini rasanya training ini selesai. Eit, tapi ternyata tidak. Peserta disuguhi slide spesial. What Next?” inilah kalimat yang terpampang jelas pada slide selanjutnya. Setelah semua yang sudah diberikan kepada peserta, lantas apalagi yang harus dilakukan? Pertanyaan yang membuat peserta berpikir keras. Pertanyaan interaktif yang sangat menarik ini memiliki jawaban yang singkat. Aksi, inilah jawaban dari apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Setelah tahap berfikir, lalu pemahaman maka selanjutnya adalah praktek dari apa yang telah mereka ketahui dan pahami.

Aksi adalah hal penting. Karena, tidak akan membekas dengan jelas apa yang telah dipahami. Siswa diajak untuk membuat suatu tindakan. Tidak peduli hasilnya akan bagaimana. Hal terpenting adalah berani mengambil tindakan. Tidak jarang seorang yang sangat yakin dengan tindakannya, berakhir gagal. Meski sebenarnya kata gagal itu adalah anak tangga menuju kesuksesan. Mari bercermin pada manusia pilihan Allah Swt, Rasulullah Muhammad SAW.  Kisah sukses  Beliau selama kurun waktu 10 tahun hingga 620 M menjalankan tugas dakwah di Mekkah ternyata hanya berhasil mendapat 40 orang pengikut saja. Meski tidak pas, namun jika dikalkulasi rataanya secara matematika sederhana, maka itu berarti rata-rata dalam satu tahun, Beliau hanya berhasil mendapatkan 4 orang. Nah, bayangkan dalam tempo 365 hari hanya 4 orang hasilnya. Beliau gagal ? Tentu saja tidak. Karena atas izin Allah SWT, dari 40 pengikut itu, Islam membawa rahmat bagi peradaban dunia selama 14 abad!  Subhanallah! Jadi, please, jangan takut gagal!  Atas itu semua, peserta dibawa untuk berani memulai, memulai dengan langkah pertama, berdaya juang  dan jangan takut gagal! Agar aksi itu tetap fokus, maka peserta pun difasilitasi untuk menuangkannya dalam piagam Mimpi Besar dan Peta Jalan Hidup yang draftnya telah mereka susun semalam.

Akhirnya hari ini mimpi besar mereka dalam kurun waktu 5 tahun ke depan itu disampaikan di depan forum dan diaminkan oleh semua yang ada dalam ruangan. Atas pertimbangan waktu yang terbatas, Trainer hanya bisa mempersilakan  8 orang peserta. Satu per satu peserta maju ke depan untuk membacakan mimpi besar mereka. Ada yang ingin kuliah di University of Tokyo, menjadi dosen terkenal di dalam maupun luar negeri, menjadi pengemban dakwah, pengusaha yang sukses dan masih banyak lainnya. Mimpi-mimpi ini senyatanya mewakili semua siswa. Semoga mimpi-mimpi besar mereka benar-benar  tercapai.  Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.
Suhu terus meningkat, suasana semakin memanas! Mimpi memang telah dipancangkan, tapi sejarah tak pernah mencatat mudahnya mewujudkan mimpi itu. Selalu ada tantangan untuk merealisasikannya dan peserta sudah tahu bahwa opsinya cuma 1 : Hadapi ! Trainer pun menantang lagi peserta dengan tantangan yang unik, mereka harus mendengarkan lagu Alien Song dan menyanyikannya kembali dengan lantang.  Apa boleh buat,  dikarenakan penyanyinya adalah alien jadi lagu yang dinyanyikan tidak terlalu jelas ... Pokoknya peserta sukses dibuat tegang! Buktinya, meski telah diputar ulang sampai 3 kali, peserta tetap tidak bisa menirukannya. Pada kali ke-4, trainer menantang peserta untuk menyanyikannya betapapun mereka tetap tidak bisa. Kejutan pun terjadi, karena di detik-detik terakhir, lagu yang harus dinyanyikan pun  berubah menjadi lagu ... “Aku Pasti Bisa”. Peserta pun bernyanyi dengan riang sambil terkekeh. Itulah, tantangan tak sesulit yang dibayangkan saudara!

Alhamdulillah. Setelah dijeda dengan ishoma. Training kembali berlanjut.
Brother and Sister, sampailah training pada uji kompetensi sikap mental kepemimpinan. Secara beregu, mereka berkompetisi membuat berbagai karya yang melambangkan aspek keyakinan,  visi, kreativitas, ilmiah, dan team building  dengan hanya bermodal kertas HVS. Setelah semuanya beres, para juri yang terdiri atas para Co-Trainer, Asisten Trainer, perwakilan dari kelas sebelas sebagai kakak kelas, dan JAISH menilai hasil karya peserta. Muncullah para juara dengan hadiah yang unik seperti gayung, pasta gigi, shower puff, uang pembinaan dan lainnya.  Training pun berakhir dengan game ‘Saling Berbagi Hadiah’ yang hikmahnya  jangan sungkan untuk berbagi ilmu. Berbagi ilmu tak pernah membuat seseorang menjadi kekurangan ilmu, sebaliknya, malah bertambah dan berlipat! Subhanallah!

Semoga seusai hari ini para peserta benar-benar menikmati setiap proses pendewasaan di sekolah tercinta Insantama agar menjadi pemimpin umat masa depan yang berkarakter pejuang, pantang menyerah, setia pada syariat dan tetap tawadlu seperti yang tergambar dalam mimpi-mimpi besar mereka, Nuha dan semua siswa baru.  Amin allahuma amin.

Buah tomat, Putih melati bukan  bunga  mawar,
Buat umat,  jadi pemimpin gak bisa ditawar-tawar!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar